uks

74 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Ramaikan komen dong

Ss bagian kesukaan dan bantu promosiin cerita nya di tt, ig atau tele kalian ya

Selamat membaca

*****

Sejatinya setiap orang jahat selalu memiliki sisi baik, begitu pun sebaliknya.

- Xiela Xananta Gabriella

*****

Xiela dan ara yang berjalan di koridor ingin menuju kelas, sedikit bingung karna banyak para murid yang berkerumun dan terdengar suara sorakan yang sangat ribut.

Ara yang melihat dua cewe yang terlihat ingin kesana menyetop kedua cewe tersebut.

"Itu kenapa ramai ramai?" tanya ara, jujur saja dia sangat penasaran.

"Tadi gue dengar dari yang lain Ryan berantem" balas salah satu antara cewe tadi

"Sama siapa?" tanya ara lagi, dia benar benar kepo.

"Kurang tau, kita tadi cuman dengar Ryan berantem, kalo sama siapanya gatau, ini  baru mau liat kesana" jawab cewe tadi.

"Oh oke makasih ya" ujar ara dengan senyum nya.

"Sama sama" setelah mengatakan itu cewe tersebut berjalan kearah kerumunan tempat perkelahian tidak lupa menarik teman nya.

"La kita liat Ryan berantem yok" ujar ara antusias.

"Gak, ngapain sih ra kurang kerjaan" kata xiela sedikit ketus karena kesal.

"Ryan udah jarang berantem gue liat la karena dekatin lo kayanya ini tumben berantem lagi, apa karena lo tolak la? jadi dia ngelampiasin ke orang?" ucap ara dengan alis mengkerut.

Xiela memutar bola mata malas, "ga mungkin karna itu, kalo iya dia childish"

"Ayok la kesana gue mau liat" kata ara yang langsung menarik tangan xiela membelah kerumunan, sementara xiela yang ditarik pasrah, walaupun tidak ikhlas karna xiela sangat tidak suka melihat perkelahian.

Setelah membelah kerumunan, terlihatlah Ryan menghajar seorang cowo membabi buta.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Mati lo anjing" Teriak Ryan marah dan kembali memukuli lawan nya, meski terlihat lawan nya sudah lemas dan tak bertenaga untuk melawan.

"Ryan berantem karna di tolak xiela"
"Iya bener banget"
"Sampai ga ngasih ampun"
"Bisa mati itu anak orang"

bukan nya memisahkan mereka malah membicarakan penyebab kedua nya berantem. Xiela yang mendengar omongan para murid itu sedikit merasa bersalah, dan berfikir apa harus mencoba memisahkan? kalo gagal bagaimana?

"La pisahin sana, coba lo tenangin si Ryan, kan dia suka sama lo, pasti luluh kalo lo suruh berhenti" ujar ara

Xiela sedikit ragu untuk menghentikan Ryan, ara yang melihat xiela ragu kembali membuka suara. "Lo peluk aja nanti dia pasti tenang, gabakal dihajar lagi itu pasti anak orang, kasian kalo mati la, apalagi lo dengarkan tadi kata mereka? berantem ini karna lo nolak Ryan" ujar ara berbisik di telinga xiela.

"Gila aja peluk, gue ga pernah meluk orang ra, gabisa gue" kesal xiela.

"Yaudah lo genggam aja tangan nya sambil coba ngomong lembut"

"Kalo ga mempan?"

"kebanyakan nanya, itu anak orang udah babak belur xiela" teriak ara kesal

Xiela melangkah mendekati Ryan, memegang tangan Ryan dan menggenggam nya erat.

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang