Tangan jeongwoo di tahan saat dirinya mau menaiki tangga oleh jaehyun, jeongwoo menengokkan kepalanya ke arah jaehyun sambil menunduk, dia sempat mengintip sedikit, tatapan jaehyun benar-benar tajam.
"Dasar anak pembawa sial keluarga ini!"
Jeongwoo semakin menundukkan kepalanya, ucapan jaehyun membuat jeongwoo benar-benar takut, bukan takut di pukuli atau di maki-maki oleh jaehyun, tapi dia takut ada saudaranya yang mendengar.
"Kamu lupa omongan saya beberapa hari yang lalu?" Jaehyun menatap tajam ke arah jeongwoo, setajam silet.
"Jaehyun udah, aku udh marahin dia, udh jae" rose mendekat ke arah jaehyun dan dirinya memegang lengan lelaki yang berstatus suaminya itu, dan sang suami langsung menghempas tangan istrinya.
"Biar ros biar dia ngerti, biar 1 dunia tau dia itu ANAK NGGAK TAU DIRI!!!" jaehyun berteriak di akhir kalimatnya, itu membuat ryujin yang baru saja ingin masuk ke kamarnya kembali ke tangga untuk melihat apa yang terjadi.
"A ayah ayok ke ruangan ayah aja" ucap jeongwoo lalu menarik lengan jaehyun dengan tangannya yang gemetar, bukan hanya tangan tapi sekarang seluruh badannya jeongwoo gemetar.
Merasa dirinya di tarik jaehyun langsung melepaskan tangan jeongwoo dari lengannya "kenapa?, Kamu takut ada yang denger?" Mata jaehyun menatap tajam ke arah jeongwoo.
"Heh denger ya anak nggak tau diri, ibu kamu harus mati demi melahirkan kamu, sekarang kamu mau bikin mati anak perempuan saya?!" Jaehyun memegang dagu jeongwoo, dia menarik kepala jeongwoo agar mereka bertatap-tatapan.
"A ayah soal kak.....kak ryujin aku minta maaf" jeongwoo menjawab dengan suara gemetarnya, dia takut dan marah.
Jaehyun tersenyum, senyuman ala psikopat gitu "masih inget maaf anak pungut ini" mendengar itu rose langsung mendekat ke arah jeongwoo dan jaehyun lagi.
"JUNG JAEHYUN!!" rose teriak dengan sekuat tenaganya "dia anak kandung kamu, dia murni darah daging kamu"
"IYAA!!, DIA" jaehyun menunjuk jeongwoo dan menyerngitkan giginya "dia darah daging aku dan dia bukan darah daging kamu, dia anak aku, bukan anak KAMU!"
"Kenapa si?" Jaehyun memijat dahinya "kenapa kamu belain banget anak ini?, Dia bahkan bukan siapa-siapa kamu"
"Dia anak aku, sampe mati juga dia anak aku!"
"ROSE!!, Stop bilang dia anak kamu, dia itu anak yang harusnya nggak lahir"
*Prang
Vas bunga di tangga terjatuh, rose, jaehyun dan jeongwoo serempak menengok ke arah tangga, semua terkejut terlebih lagi jeongwoo, badannya yang sudah bergetar dari tadi sekarang semakin bergetar "kak......kak ryu" jeongwoo berusaha berjalan ke arah ryujin, tapi sebelum jeongwoo sampai ke ryujin, ryujin terlebih dahulu berbicara.
"Apa maksud ayah tadi?"
Jaehyun dengan enteng menjawab "jadi kamu denger tadi?" Jaehyun menghela napas "iya yang kamu denger itu bener, jeongwoo bukan adik kandung kamu"
Rose melotot ke arah jaehyun tidak percaya "enteng banget kamu bilang, dan itu juga nggak full, dia anak kamu, anak kandung kamu"
Jeongwoo mematung di tempat, rasanya seperti ada batu besar yang sudah lama diam di depannya dan sekarang dia bergerak dan menghantam dirinya "sekarang aku nggak ada alesan lagi buat hidup" cicit jeongwoo pelan tapi masih bisa di dengar.
Rose langsung memeluk jeongwoo yang mematung dan sorot matanya benar-benar kosong "bun...." Jeongwoo mendorong rose dengan pelan, rose menatap kedua mata anaknya itu dengan lembut.
"Kenapa woo?" Tanya rose lembut sambil mengelus kepala jeongwoo, ryujin masih di tempatnya dia melihat jelas moment itu.
Emosi dalam diri ryujin sekarang benar-benar tidak teratur dia merasa, iri, kasihan, dendam, marah, sedih, semua campur aduk, dan dia melihat momen yang sangat amat ingin dia rasakan tapi yang merasakan itu malahan orang yang membuat perasaan ryujin campur aduk.
Ryujin berlari menuruni tangga dan langsung mendorong jeongwoo, jeongwoo yang sangat lemah sekarang langsung tersungkur di lantai, ryujin memang terlihat kekanak-kanakan, tapi emosi sudah memenuhi diri ryujin, yang ada di otaknya hanyalah "kenapa harus jongu?" Itu terus yang ada di otaknya.
"RYUjin!" Rose langsung menghampiri jeongwoo dan membantu jeongwoo berdiri "siapa yang ajarin kamu kasar sama adik kamu?!"
Ryujin berdecih kecil "adik?, Dia kan jelas bukan adik aku, baru juga ayah jelasin tadi"
*Plak
Rose menampar pipi ryujin, perempuan yang mendapat tamparan itu langsung memegang pipinya yang terasa panas "BUNDA!!" rose terkejut karena ryujin berteriak "bunda kenapa selalu milih jeongwoo?" Satu titik air mata lolos dari mata ryujin.
"Kenapa.....bunda—" sebelum ryujin melanjutkan omongannya rose terlebih dahulu memotong
"Jeongwoo kemana?" Tanya rose panik saat sadar jeongwoo sudah tidak ada lagi si sampingnya atau di belakangnya.
Mendengar itu di dalam hatinya ryujin langsung tertancap dengan jelas "JEONGWOO ADALAH MUSUH GW"
***
To be continued
Gaes pada nonton MAMA kan.
Ahahsgsgg bgt ryujin.Btw jangan nganggep ryujin jahat disini ya, ryujin itu anak yang mau dapet kasih sayang dari seorang ibu,oh iya yang tau jeongwoo anak pungut itu baru ryujin doank (diantara anak-anak jaerose ye) sisanya punya kelemahan jeongwoo juga makanya jeongwoo lebih deket sama ryu.
Jangan lupa vote dan tetep stay tune ya bay bay
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
FanfictionCerita tentang anak-anak yang di paksa untuk sempurna oleh ibunya, bukan karena ibunya ambisius, tapi karena suatu kejadian yang membuat rose marah dan kecewa, untuk melampiaskan kekecewaan rose, rose melampiaskan ke anak-anaknya [The end]