27.Ending(3)

374 32 0
                                    

Jaehyuk menatap pintu kamar jeongwoo dengan sendu, dia berjalan perlahan ke arah sana lalu menempelkan kepalanya ke pintu itu "jangan nyalahin diri kamu sendiri, itu bukan salah kamu, ini semua terjadi karena kecelakaan, bukan kamu, kakak janji bakal nangkep orang yang bikin kak yeri pergi dari kita." Ucap jaehyuk lalu pergi.

Tanpa jaehyuk sadari, didalam sana jeongwoo sedang setengah mati untuk tetap hidup, setelah setengah jam tadi woojin pergi jeongwoo sendirian tertidur di lantai sambil teru berusaha memanggil seseorang, namun sorakan mulut jeongwoo terhenti saat dirinya akhirnya menyerah untuk hidup.

.....

*Tok tok

Pintu rumah terketuk di tengah malam yang gelap ini, sekarang tepat jam 1 malam, seisi rumah sudah terlelap kecuali rose yang masih setia duduk di ruang tengah menatap foto keluarga mereka. Rose mendengar suara ketukan itu, namun dia tetap diam enggan bergerak seinci pun.

"Bi tolong buka pintunya" ucap rose pelan.

Beberapa saat kemudian bibi keluar dari kamarnya dan menuju pintu untuk membukakan pintu, "iya mencari siapa ya tuan?" Ucap bibi sambil matanya menyelidik ke arah pria yang berdiri di hadapannya.

Lelaki itu berdehem "kami mencari bapak jaehyun, bisa kami bertemu?" Setelah lelaki itu berucap bibi berpamit untuk masuk sebentar untuk memanggil jaehyun itu.

Dengan sedikit ragu bibi menepuk pundak rose "bu di depan ada orang mencari bapak" bibi menelan ludahnya, dia takut karena sedari tadi siang rose akan marah ketika ada yang mengusiknya.

"Bisa tolong tanyakan mereka siapa?, Biar saya sendiri yang memanggil jaehyun" rose pun berdiri dan melangkah pergi menuju kamar, begitu juga dengan bibi yang pergi ke pintu masuk tadi.

Bibi kembali membuka pintu, "permisi pak mau tanya, bapak dari mana ya?" Tanya bibi sopan, lelaki di depan bibi langsung menepuk jidatnya saat mendengar pertanyaan bibi.

"Aduh maaf ya bu saya lupa memperkenalkan diri, kami dai pihak kepolisian datang untuk mencari bapak jaehyun" ucap lelaki itu lalu mengeluarkan tanda pengenal dari saku jaketnya.

Bibi menegang di tempat, yak bayangin aja dari tadi ternyata dirinya berbicara dengan polisi, apa tidak kaget?. "B-baik pak saya panggilkan bapak jaehyun" bibi memutar bada dengan gemeteran, beruntung saat berbalik jaehyun dan rose sudah berdiri di belakangnya.

Rose melihat raut wajah bibi yang berbeda "ada apa bi?" Tanya rose menghampiri bibi.

Bibi menunjuk ke arah pintu "i-itu polisi bu" rose membulatkan matanya sempurna lalu menatap tajam ke arah jaehyun, jaehyun mengangkat bahunya tidak mengerti.

"Aku nggak ngapa-ngapain" ucap jaehyun sebelum ditanya-tanya dengan rose, setelah itu jaehyun berjalan menuju pintu, dan langsung saja di sambut dengan 4 lelaki yang mengaku bahwa mereka polisi.

1 lelaki dari 4 orang itu jaehyun kenal, jaehyun mengkrenyitkan dahinya "woojin?" Suara jaehyun mengalihkan 4 orang yang sedang berbincang.

"Apa betul ini jaehyun?" Tanya 1 orang ke woojin, woojin mengangguk sambil menghindari tatapan mata jaehyun.

Setelah menanya ke woojin, polisi yang bertanya itu langsung mendekat ke jaehyun sambil mengeluarkan borgol dari saku tangannya "anda di tangkap atas kasus penyerangan terhadap anak remaja" ucap polisi sambil mengaitkan borgol itu ke tangan jaehyun.

Tidak ada perlawanan dari jaehyun, dia menurut saat tangannya di borgol tanpa ada pemberontakan sama sekali "anda pikir saya akan diam saja?" Ucap jaehyun sambil melihat ke arah woojin.

Setelah borgol terpasang jaehyun di tuntun ke dalam mobil polisi, "silahkan masuk, mari berbicara di kantor polisi" ucap polisi itu sambil menunjuk ke dalam mobil.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang