Ryujin mengeluarkan semua tenaga yang dia miliki untuk memulihkan kesadarannya, dia bisa melihat apa yang sedang dia lakukan tapi dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, "Ryujin bangun, stop!" Ucap ryujin, tetapi tubuhnya tidak bisa berhenti, tubuhnya tidak bisa terkendali.
"RYUJIN KAMU NGAPAIN?!"
Ntah itu suara siapa tapi berkat itu ryujin kembali bisa mengendalikan tubuhnya, ryujin langusng melepas pisau yang dia genggam dan juga menjatuhkan tubuhnya ke lantai, pandangannya menjadi buram nafasnya tidak beraturan.
Jaehyuk si pemilik suara tersebut langsung menghampiri ryujin "ryujin kamu kenapa?" Tanya jaehyuk cemas, dia langsung membopong ryujin ke kamar miliknya.
....
Jeongwoo berdiri di tepi atap gedung tua yang letaknya tak jauh dari perumahan tempat tinggalnya, disana tempat dia meluapkan segalanya, angin sepoi-sepoi terus menghampirinya.
"Jeongwoo ngapain?"
Jeongwoo langsung menengok melihat siapa yang memanggil, "ngapain lo disini?" Ucapnya saat mengetahui siapa yang datang
Dia mendekat dan duduk di samping jeongwoo yang berdiri "duduk kenapa" dia menepuk celah antara kaki jeongwoo, jeongwoo hanya melihat sekilas lalu kembali melihat depan.
"Ish lu kenapa si?"
"Udah malem balik gih" ucap jeongwoo tanpa ada niatan mau melihat orang di sampingnya itu
"Liat gw dulu"
Jeongwoo menghembuskan napasnya panjang lalu melihat gadis di yang sedang duduk di sampingnya itu "kenapa si?" Tak menjawab dia hanya menunjukkan senyumnya dan kembali menepuk lantai di celah kaki jeongwoo
"Banyak maunya nih" ucap jeongwoo sambil duduk, gadis sebayanya itu tersenyum lalu diam menatap apa yang jeongwoo tatap.
Mereka berdua diam ditemani dengan angin sepoi-sepoi yang setia berdatangan, mereka diam dan bergelut dengan pikiran masing-masing, terhitung sudah 30 menit mereka diam, akhirnya jeongwoo membuka mulutnya.
"Kak ryu udah tau...... semua udah tau sisi buruk gw" jeongwoo menghembuskan napasnya berat "kak yeri sama kak jaehyuk pasti bentar lagi tau, ya kan?" Ucap jeongwoo sambil mengembangkan senyumnya.
"Nilai gw turun......bunda bandingin gw lagi sama haru" ucap liz, ya gadis yang senantiasa bersama jeongwoo saat dia sedang sulit, setelah itu sunyi kembali.
Tak ingin terlalu lama terlihat menyedihkan, "wah harus gw omelin tuh si haruto" ucap jeongwoo bercanda.
Liz tersenyum mendengar perkataan jeongwoo, mukanya memerah dengan cepat kala jeongwoo membalutinya dengan jaket yang sedari tadi jeongwoo pakai.
"Ms.tomat kembali" ledek jeongwoo saat sadar muka liz memerah, tak terima di ledek liz langsung memukul lengan jeongwoo.
"Auuu, kayaknya tangan gw harus di amputasi" ucap jeongwoo lebay
"Mister drama kembali" liz mengejek kembali jeongwoo, jeongwoo tersenyum ke liz "kayaknya usaha gw berhasil" ucap jeongwoo sambil mengelus kepala liz.
....
*Klek
Jeongwoo dengan perlahan membuka pintu utama rumahnya, jam 4 subuh dia kembali dari gedung tua itu, dengan perlahan jeongwoo kembali menutup pintu.
*Cetek
"Shit" umpat jeongwoo dalam hati kala ada yang menyalakan lampu, jeongwoo berharap yang menyalakan itu adalah yeri atau jaehyuk jangan sampai itu orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
FanfictionCerita tentang anak-anak yang di paksa untuk sempurna oleh ibunya, bukan karena ibunya ambisius, tapi karena suatu kejadian yang membuat rose marah dan kecewa, untuk melampiaskan kekecewaan rose, rose melampiaskan ke anak-anaknya [The end]