20.Pulang

283 39 9
                                    

Jeongwoo membuka matanya dengan lemah, "ayah?" Jeongwoo mengangkat tangannya meraba-raba kasur perlahan.

"A ayah nyalain lampu donk" ucap jeongwoo dengan suara gemetar dan cemas, ruangan jeongwoo sekarang kosong, tidak ada yang menemani jeongwoo sekarang.

"A-ayah, kenapa gelap banget?"

"Ayah?"

Jeongwoo mulai meneteskan matanya, dia melihat kegelapan dan juga badannya yang tidak bisa bergerak, hanya tangan saja tangan pun juga susah gerak.

....

Jaehyuk memegang tangan ryujin dengan sangat amat erat, saking eratnya sampai tangan mereka berdua basah karena keringat, ryujin ingin melepas genggaman tangan itu tapi jaehyuk malah makin mengencangkan.

"Kak jae lepas dulu, tanganku basah ini" ucap ryujin berbisik.

Jaehyuk menatap ryujin dengan tajam sekilas lalu berbalik melihat kearah lain, ryujin menelan ludahnya dengan susah payah, serem banget tatapan jaehyuk, kayak mau nerkam orang.

"Kalian bakal ketemu bokap—"

Plak

Yeri memukul perut woojin kala woojin ingin melanjutkan ngomong.

Ekhem

"Pokoknya kalian bakal ketemu orang!" Jelas woojin takut salah ngomong lagi.

....

"Urus surat perceraian dengan cepat!"

Jaehyun membalas dengan hanya berdehem, dirinya masih cinta dengan rose, tapi mungkin sudah tidak bisa di pertahankan lagi.

Rose balik kanan lalu langsung pergi dari lorong rumah sakit itu dan kembali masuk ke dalam ruangan jeongwoo, "a ayah?" Tanya jeongwoo sambil meneteskan air matanya.

Rose terkejut setengah mati dan dia langsung berlari memeluk ke arah jeongwoo, "kamu udah sadar nak?" Ucap rose sambil meneteskan air matanya.

Tak ada jawaban dari jeongwoo, jeongwoo didalam dekapan itu terasa sesak dia takut sangat, dia membeku di tempat saat tiba-tiba ada yang memeluknya "a ayah, a aku janji nggak nakal" ucap jeongwoo lirih.

Rose melepas pelukannya dan melambaikan tangan di depan mata jeongwoo "woo kamu liat bunda kan?", Jeongwoo masih mematung terdiam takut disana, sekali lagi rose mengulang hal yang sama dan masih tetap sama hasilnya.

Aaakkkhhhhh

Jeongwoo berteriak kesakitan dan langsung menutup telinganya yang berdentum, perlahan jeongwoo merasa damai, rasa sakitnya hilang ntah pergi kemana.

....

Plak

"GW BILANG GW NGGAK AKAN KESANA!" Yeri berteriak setelah menampar pipi woojin.

Woojin berpaling karena sangat keras tamparan dari yeri itu "denger sekarang cuman dia doank yang bisa bantu kita yer, dia juga nggak bakal ngapa-ngapain lo lagi kok, dia sekarang tau kalo lo anak kandungnya yer, bahkan gw bukan anak kandungnya aja di rawat setelah kejadian waktu itu"

Yeri menatap tajam ke arah woojin "iya gw anak kandung dia, gimana sama ryujin?!" Ucap yeri sambil menunjuk ryujin di dalam mobil sedang terlelap di bahu jaehyuk, dan juga jaehyuk yang tidur di atas kepala ryujin.

Woojin membuang nafas frustasi, dia mengacak rambutnya "yer ayok lah, gw jagain lo sama ryu" woojin berusaha untuk meyakinkan yeri.

Yeri menyibakkan rambutnya kebelakang frustasi "nggak, nggak akan, lo inget gimana dulu gw hampir......" Yeri memejamkan matanya tak kuat melanjutkan perkataannya.

"Itu dulu yer, ayok berdamai lah yer, mending lo sama dia dari pada sama nenek sihir nggak tau diri itu"

"Gw pergi!"

Yeri berbalik lalu langsung menaiki mobil yang tadi dia tumpangi dan melajukan mobil itu pergi menjauh dari rumah milik ayah kandungnya itu.

....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang