Jeongwoo kecil terbangun dari tidurnya karena suara bising yang tidak ada habisnya, dengan susah payah anak bayi ini turun dari kasurnya.
"Hoaam kasurnya harusnya lebih pendek lagi ini!" Ucap jeongwoo kesal karena dia tidak kunjung menemui lantai, akhirnya dia terjun bebas dan berakhir jatuh ke lantai.
Brakh
Rose yang baru selesai mandi langsung berlari ke arah suara karena mendengar barang jatuh, saat sampai tempat dirinya menggelengkan kepalanya "kalo nggak ada bunda sabar donk nanti bunda turunin kok" ucap rose lalu berjalan dan membangunkan jeongwoo yang tergeletak di lantai.
"Bunda kasulnya ketingian pendekin!" Ucap jeongwoo dengan mukanya yang kesal, rose menanggapinya hanya dengan tertawa.
Melihat sang bunda tertawa jeongwoo langsung menekuk mukanya marah (padahal lucu bgt) "ih bunda!!" Ucap jeongwoo marah.
Rose lagi-lagi tertawa "iya nanti bunda pendekin itu kasurnya, kalau perlu bunda datarin sama ini lantai" ucap rose sambil membawa jeongwoo keluar dari kamar, sepertinya dirinya lupa kalau dia hanya di baluti handuk.
Jeongwoo di bawa ke ruang tengah tempat jaehyun dan kakaknya berada, saat melihat jaehyun jeongwoo langsung meminta untuk di turunkan, rose pun akhirnya menurunkan jeongwoo.
Jeongwoo berlari ke arah jaehyun dan dia langsung menubruk jaehyun, si ayah yang masih setengah nyawa itu pun terkejut karena tiba-tiba ada yang menimpa tubuhnya, "eh jagoan kecil ayah udah bangun, sama siapa kesini?" Tanya jaehyun sambil menciumi jeongwoo.
"Eheheh, geli ayah" jeongwoo tertawa geli karena dirinya di ciumi berkali-kali sama jaehyun.(jaehyun pernah se ayah able ini yorobun)
Jaehyun selesai dengan menciumi jeongwoo dia pun berbalik mencari siapa yang membawa bayi mungil ini ke sini, dan di dapatnya lah sang istri yang masih terbalut handuk "ekhem semalem udah loh, mau lagi?" Tanya jaehyun sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Apaan lo!, Lagi-lagi!" Ucap rose lalu pergi terbirit ke kamar, malu say.
Jaehyun kembali tersadar ke masa sekarang "oh mimpi" ucapnya lalu
Kretek
Bunyi tulang yang nyaring dan ngilu membuat suster yang sempat lewat menengok ke arah jaehyun, jaehyun reflek langsung tersenyum manis, suster itu hanya membalas senyum canggung lalu pergi.
"Anjing gw tidur di kursi, gila ini tulang gw, udah tua emang" ucap jaehyun lalu dirinya berusaha untuk berdiri, baru juga berdiri tiba-tiba.....
Drap drap drap
Plak
Suara langkah kaki yang berani mendatangi jaehyun lalu langsung saja orang itu memberi tamparan yang keras sampai jaehyun memalingkan wajahnya "APA-APAAN KAMU?!" Ucap jaehyun marah.
"AYAH YANG APA-APAAN?!, Harus kah aku kasih tau keburukan ayah, supaya ayah sadar?!" Ucap yeri lumayan kencang, untung saja di lorong sana tidak ada orang.
Jaehyun terdiam, ntah kenapa sejak tadi dia merasa tidak enak, ya semenjak ingatan masa lalunya melewati kepalanya.
"Ayah yang bikin jeongwoo masuk kesana?!" Pertanyaan anak pertamanya ini membuat jaehyun terdiam membeku di tempat, dirinya tidak mau terlihat buruk di depan anak-anaknya.
Belum sempat jaehyun menjawab ryujin datang "kalau emang ayah terus kenapa? Toh dia kan yang bikin keluarga ini kepecah!" Ucap ryujin datar.
"Nggak nyangka gw sama lo ryu, lo belain orang ini? Lo nggak tau gimana dulu dia orang ini bikin ayah lo mati, bikin ayah gw hampir ngelecehin anak kandungnya!" Kebongkar sudah setengah sikap jaehyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
FanfictionCerita tentang anak-anak yang di paksa untuk sempurna oleh ibunya, bukan karena ibunya ambisius, tapi karena suatu kejadian yang membuat rose marah dan kecewa, untuk melampiaskan kekecewaan rose, rose melampiaskan ke anak-anaknya [The end]