16.Akhir

275 40 0
                                    

Ryujin terbangun dengan keadaan mata yang sangat sembab, dia menengok ke kanan-kiri, dia merasa tidak asing dengan keadaan ini, "gw di alam mimpi lagi?" Saking seringnya ini terjadi belakangan ryujin sampai bisa membedakan yang mana mimpi yang mana tidak.

Baru juga ryujin berucap pria yang biasa muncul dengan suaranya, hanya suara "betul sekali ryujin, kamu sedang di alam mimpi sekarang, kemampuanmu sudah bertambah ternyata"

Belum ryujin menyahut suara itu terdengar lagi "oh iya, sudah lewat tenggat, dan kamu belum melakukan apa yang ku suruh, gimana nyesel nggak?"

Ryujin mengingat lagi kejadian di mimpi waktu itu, pria itu berkata "bawa kabur adik bungsu kamu sejauh mungkin kalau kamu nggak mau ngeliat dia hancur" dan benar saja, andaikan ryujin mengikuti perkataan orang itu mungkin dirinya dan jeongwoo masih akur.

Tapi sekarang bukan saatnya menyesal, dia sudah melangkah dia akan terus melangkah ke sana "gw nggak nyesel, sekarang coba ceritain semua yang lo tau"

"Ryujin, kamu lupa, saya bisa merasakan semuanya disini, dari perasaan kamu, denyut nadi, semua yang terjadi disini gw bisa rasain" ucap pria itu lalu mendekat, ryujin menjadi deg degan, kayak lagi di deketin crush gitu rasanya, tapi kali ini mantep bgt rasanya.

Pria itu menghilang dan muncul di samping ryujin, dia duduk di atas ranjang "kamu beneran mau tau???" Ucapan pria itu membuat ryujin ragu, harusnya dia tidak tau apapun.

"Stop ganggu saya" ucap ryujin lalu berusaha keluar dari selimut, tapi tangannya seperti diikat dengan rantai besi "plis stop, saya.......mau keluar" semakin ryujin mencoba untuk keluar, dirinya semakin merasa ketarik.

Pria itu menghilang lalu muncul lagi di depan ryujin "jangan bergerak cantik" ucap pria itu lalu mengelus rambut ryujin "semakin kamu bergerak, itu akan semakin menarik, itu yang terjadi di dunia asli kamu sekarang"

Ryujin menatap pria tua itu dengan sangat jijik, lalu membuang tatapannya kesembarang arah "oke gw nyerah, sekarang ceritain semua yang harusnya gw tau, jangan tinggalin 1 pun, kalau emang bener lo bokap asli gw!" Ucap ryujin menantang "oh iya 1 lagi, tunjukin muka asli lo, jangan cosplay-cosplay, lu kira mimpi gw tempat cosplay anime?"

***

Jaehyuk tertidur di kamar ryujin karena ryujin menempati kamar miliknya,di samping jaehyuk terdapat yeri yang sedang meringkuk dan menangis.

"Jae.....kakak kayaknya harus telfon ba—"

"Jangan bernah telfon dia!" Ucap jaehyuk menyerobot "kakak telfon dia, aku nggak bakal mau lagi berurusan sama kakak!" Ucap jaehyuk marah lalu menjauh.

Yeri menghela nafas dan mengusap rambut jaehyuk "Jae, jeongwoo butuh kak woojin, turunin ego kamu sedikit aja jae"

Jaehyuk menutup matanya erat-erat dan mulai menjatuhkan air matanya, "kak kenapa keluarga kita rumit kayak gini?" Ucap jaehyuk sambil terus meneteskan air matanya dalam sunyi.

Yeri memeluk jaehyuk dari belakang "kakak nggak bakal libatin kamu, jadi jaga ryujin, lupain fakta yang kamu tau tentang ryujin"

Jaehyuk menggelengkan kepalanya dan berbalik menghadap yeri, dia menatap yeri lamat-lamat, mata yeri juga sembab sama dengan dirinya "kak jangan libatin dia, aku nggak mau"

"Itu pilihan terakhir kita jae"

"Pasti ada yang lain kak, nggak harus dia"

"Itu bener-bener pilihan terakhir kita"

Jaehyuk mendengus lalu bangun dari tidur nya dan pergi keluar kamar ryujin, baru juga dia menutup pintu kamar ryujin, dirinya langsung di buat terkejut dengan ryujin yang sedang memegang pisau di tangan kirinya dan menggedor-gedor pintu kamar jeongwoo.

***

To be continued

Sumpah ceritanya jadi jauh sama desk, tapi sebenarnya cerita ini tuh tujuannya buat mengungkap apa yang ngebuat rose jadi terobsesi dengan ke sempurnaan.


PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang