Yeri berlari ke meja makan dan membawa berita tentang jeongwoo, rose yang sedang duduk menunggu itu langsung berdiri dengan panik dan berlari ke arah tangga.
Jaehyun terkejut setengah mati mendengar jeongwoo bisa keluar "gimana bisa?" Cicit jaehyun pelan, ryujin yang masih duduk di sana menatap jaehyun dengan tatapan tajam lalu pergi nyamperin jeongwoo.
Yeri masih disana menunggu jaehyun, ntah apa yang merasuki yeri, dia menunggu perintah dari jaehyun baru dia bertindak.
"Panggil ambulan sekarang" ucap jaehyun dengan tenang, dia tidak mau terlihat panik atau apapun itu yang membuat dirinya akan di tuduh.
Mendengar perintah dari jaehyun yeri langsung mencari ponselnya dan menelpon ambulan, setelah mendengar ambulan akan datang, yeri langsung berlari ke arah jeongwoo.
Saat sampai sana, darah jeongwoo sudah mengalir di tangga, bersyukur darah itu masih terus mengalir "a ayah, kenapa nggak ngelakuin pertolongan pertama?" Tanya yeri ke jaehyun yang ikut melihat jeongwoo.
Jaehyun hampir saja melakukan kesalahan lagi, bisa-bisanya dia lupa kalau dirinya dokter, dengan cepat jaehyun berlari ke arah jeongwoo, dan mulai melakukan pertolongan pertama.
....
Semua sedang berada di dalam kepanikan dan kecemasan masing-masing, semuanya tertunduk diam, jaehyun panik akan dirinya ketahuan, rose dan jaehyuk panik takut jeongwoo kenapa-kenapa, dan yang terakhir ryujin panik karena sesuatu terus ngusik otaknya.
Yeri kemana?, Dia pergi setelah memastikan jeongwoo sampai di UGD, tidak ada yang sadar atas kepergian yeri sampai akhirnya yeri balik lagi kesana.
Orang yang pertama menyadari yeri masuk adalah jaehyuk, saat sadar jaehyuk langsung menatap menyelidik ke arah yeri "kakak abis dari mana?" Suara jaehyuk membuat semua yang disana melihat ke arah yeri.
Rose menatap dengan penuh amarah ke yeri, "dasar anak kurang ajar!" Ucap yeri lalu berjalan dengan suara kaki di hentakkan ke arah yeri.
Jaehyuk si pemilik suara yang membuat yeri dalam masalah sepertinya, dia merasa sangat bersalah.
Plak
1 tamparan melayang ke pipi yeri, ryujin terkejut dan menutup mulutnya dengan tangannya, jaehyuk memajukan 1 langkahnya dan jaehyun masih di tempat.
"Apa yang kamu lakuin DENGAN ANAK SAYA!" teriak rose dengan sangat kencang, yeri menutup matanya takut, sumpah dia tidak tahu apapun tentang hal itu.
"A ak—"
Plak
Srekhh
Belum selesai yeri menjawab, rose langsung menampar yeri lagi dan menjambak rambut yeri dengan keras "bu bun a aku be beneran nggak tau" ucap yeri dengan susah payah.
Tak
Tangan milik rose yang sedang menarik rambut yeri itu di genggam dengan kencang oleh seseorang, dan dengan cepat orang itu membuang tangan rose dari rambut yeri.
Bugh
Tonjokkan dari jaehyuk jatuh ke muka orang asing itu dengan mulus, nafas jaehyuk menatap orang itu dengan sangat marah "KENAPA LO MUNCUL SEKARANG!, HARUS NUNGGU ADIK LO SAKIT DULU BARU LO MUNCUL HAH?!!" Jaehyuk berteriak tak tertahan.
Setelah berteriak jaehyuk langsung berjalan ke arah yeri, tatapan mata jaehyuk masih berapi-api dia benar-benar marah, bahkan kepada yeri "kakak yang manggil dia?, Kakak tadi pergi buat manggil orang ITU?!"
Yeri menutup matanya kala jaehyuk menekan perkataannya diakhir kalimat, yeri memilih bungkam saat akhirnya orang itu mengangkat bicara.
"Gw disini mau jemput park yeri, goo jaehyuk dan goo ryujin" ucapnya datar dan tentu saja dengan wajah yang datar.
Semua dibuat terkejut setengah mati, yang paling terkejut disana adalah ryujin, "yang lo maksud gw?" Tanya ryujin sambil menunjuk dirinya sendiri. Woojin orang itu mengangguk menyatakan iya.
"PARK CHANYEOL akan mengambil alih mereka ber3, termasuk ryujin!" Ucap woojin lalu ingin menarik tangan milik jaehyuk, yeri dan Ryujin.
Dengan buru-buru rose menarik tangan yeri "jangan bawa dia!, Sisanya silahkan" ucap rose yang membuat woojin tersenyum miring.
"Kenapa?, Kenapa cuman yeri?, Kenapa nggak jaehyuk?, Kenapa nggak ryu?" Rose terdiam tak berniat menjawab "oh karena dia anak yang harus kamu singkirin juga kan kayak aku?"
"TUTUP MULUT KAMU WOOJIN!" Bukan rose yang berteriak tapi itu jaehyun yang menjawab
Woojin melihat ke arah jaehyun lalu dia langsung menaruh jari telunjuknya di bibirnya "orang luar jangan ikut campur, sekarang nggak ada jeongwoo, anda tidak bisa ikut campur" ucap woojin yang tentu membuat jaehyun emosi.
Jaehyun hendak maju, tapi tidak jadi, dia lebih milih untuk menahan diri, dia memilih untuk kembali duduk dan hanya mendengarkan.
"Hei, ibu rose" woojin menjentikkan jarinya di depan muka rose "jangan mentang-mentang kami itu an—"
Plak
Rose menampar pipi woojin dengan sangat enteng dan woojin hanya tersenyum saat menerima tamparan itu "wah udah lama banget nggak ngerasain tamparan ini, udah berapa lama ya?, Udah 14 tahun nggak si?" Tanya woojin ke rose
"Jangan salahin kami karena kami menjadi anak haram hasil perselingkuhan, dan jangan salahin aku karena papa tau apa yang sebenernya!" Setiap katanya di sertai penekanan membuat semua yang mendengar pasti merinding.
Rose bungkam sekaligus membeku, saat rose membeku seperti itu, dengan cepat woojin membawa ke3 adiknya itu pergi.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
FanfictionCerita tentang anak-anak yang di paksa untuk sempurna oleh ibunya, bukan karena ibunya ambisius, tapi karena suatu kejadian yang membuat rose marah dan kecewa, untuk melampiaskan kekecewaan rose, rose melampiaskan ke anak-anaknya [The end]