Jam 2 pagi dini jeongwoo membuka pintu rumahnya, dia pergi sebentar untuk menentukan apa yang akan dia lakukan, sekarang saudaranya sudah tahu, walaupun semuanya masing-masing satu, sebanyak itu kah kelemahan jeongwoo?. Ya sebanyak itu.
"Eh jeongwoo baru pulang?" Sapa yeri yang kebetulan lagi makan dengan ryujin di meja makan, jeongwoo dan ryujin bertatapan sedetik setelah itu jeongwoo memalingkan wajah.
"Iya, bunda nggak nunggu kan?"
Yeri menggelengkan kepalanya "mau makan ini nggak?" Yeri menyodorkan kardus martabak di depannya.
Jeongwoo menatap kotak itu lalu melihat ryujin, walaupun hanya tatapan, tapi tatapan itu seperti berbicara "pergi lo dari sini, gw jijik liat lo" itu lah yang di pancarkan oleh mata ryujin.
"Nggak deh kak tadi udah makan mcd ma haru" ucap jeongwoo lalu langsung pergi ke kamarnya, di kamar jeongwoo langsung melemparkan dirinya ke kasurnya.
Yeri dan ryujin kembali memakan martabaknya, tapi yeri tidak bodoh, dia merasakan aura yang berbeda dari kedua adiknya ini "kamu berantem sama jeongwoo?" Tanya yeri dengan berhati-hati, feeling yeri ini masalah serius bukan sebatas jeongwoo memakan makanan milik ryujin.
"Ah nggak aku nggak berantem sama jeongwoo kok, emang kenapa?" Tanya ryujin pura-pura tidak mengerti, dia memilih tetap diam, dan memberi yeri kesempatan untuk tau sendiri, nggak kuat juga ryujin jelasinnya.
"Kak udah ya gw mo tidur" ryujin pergi langsung meninggalkan meja makan, dia takut kalo yeri akan menjadi sasaran amarahnya.
***
Pagi-pagi jam 5, ryujin melangkahkan kakinya keluar kamarnya, ryujin melihat sekelilingnya dan matanya langsung menatap ke arah kamar adik bungsunya, rasa marah ryujin makin menggebu-gebu saat melihat rose sedang mengetuk-ngetuk pintu kamar jeongwoo, mukanya terlihat sangat cemas.
"Jeongwoo, ini bunda buka nak pintunya, bunda mau ngomong" ucap sang bunda beberapa kali di depan pintu anak bungsunya.
Ryujin sudah muak sekarang dengan sikap pilih kasih dari rose, ryujin berlari ke arah rose dan menyingkirkan rose dari hadapan pintu kamar adiknya itu.
*Dugh dugh dugh
Ryujin memukul pintu kamar jeongwoo dengan sangat keras 3 ketukan itu membuat tangan ryujin lebam "buka pintunya ato gw dobrak" ucapan ryujin ditekan menahan amarah.
*Klek
Pintu kamar jeongwoo terbuka, ryujin merapihkan rambutnya lalu menghadap ke arah rose, rose nampak sangat terkejut, dia melihat lebam di tangan ryujin, "makasih ya ryujin, tapi jangan kasar-kasar sama jeongwoo" ucap rose lalu memasuk kamar jeongwoo.
Ryujin membeku di tempat, dia menundukkan kepalanya, dan tertawa di barengi dengan air mata yang jatuh dari matanya "apa yang gw harepin coba" ucap ryujin sambil masih tertawa, air matanya turun lebih banyak sekarang.
"Bodoh banget gw" ucap ryujin sambil senyum, baru mau balik badan, tiba-tiba ada orang yang memeluknya dari belakang, orang itu menaruh mukanya di pundak ryujin.
"Gw ngga tau masalahnya, tapi jangan kasar gitu" ucapnya lalu membalikkan tubuh ryujin agar menghadap dirinya "liat tuh tangan cantiknya jadi lebam gini" ucapnya lagi sambil memegang tangan ryujin.
Mata ryujin menatap lurus ke orang itu, jaehyuk ya orang itu jaehyuk "kak....." Ryujin langsung mendekap di dada sang kakak dan benar-benar menumpahkan air matanya disana.
Jaehyuk berkali-kali mengelus surai sang adik dan berkata "yang kamu lihat nggak semuanya"
*Klek
Pintu kamar jeongwoo terbuka, ryujin dan jaehyuk tidak mendengar pintu itu terbuka, jeongwoo yang melihat itu iri dengan ryujin, bukan jaehyuk tidak pernah memperlakukan dirinya dengan lembut tapi dia iri karena jaehyuk adalah kakak kandungnya ryujin, setelah kebenaran terungkap mungkin jaehyuk yang akan paling membenci dirinya, Jaehyuk dulu pernah bilang.
"Kalo aku punya saudara tiri, yang ternyata anak dari perselingkuhan kayak di film itu, aku bakal benci banget sama dia" itu yang di ucapkan oleh jaehyuk kecil
Ingatan itu menjadi sangat jelas saat jeongwoo tau bahwa dirinya bukan anak dari jaehyun dan rose, melainkan jaehyun dengan ibunya yang sudah meninggal karena harus melahirkan dirinya.
***
To be continued
Abis capter ini, jeongwoo sama ryujin bakal saling iri, dan kesel satu sama lain okay.
Spoilernya cukup sampai situ, sampai jumpa di capter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
Hayran KurguCerita tentang anak-anak yang di paksa untuk sempurna oleh ibunya, bukan karena ibunya ambisius, tapi karena suatu kejadian yang membuat rose marah dan kecewa, untuk melampiaskan kekecewaan rose, rose melampiaskan ke anak-anaknya [The end]