11.Jeongwoo

303 42 0
                                    

*brak

Pak shindong menggebrak meja, dan semua murid langsung menghadap ke arah depan, mukanya tegang semua.

"Kalian!, Pinter kalian gitu hah!, Guru udh masuk bukannya diam!" Pak shindong menatap seluruh muridnya satu persatu. Matanya berhenti di salah satu murid yang masih menguap dan menaruh kepalanya di tangan kanannya.

"Kamu!" Pak shindong menunjuk anak itu "jangan mentang-mentang ayah kamu itu kaya, kamu jadi seenaknya ya di sekolah ini!" Semua pasang mata menatap jeongwoo sekarang.

"Maaf pak" ucap jeongwoo lalu menundukkan kepalanya.

"Sekarang kamu keluar!" Jeongwoo yang tadinya menundukkan kepalanya, dia langsung mengangkat kepalanya.

"Saya udah minta maaf loh pak!!!"

"Ngelawan kamu?!"

"Bapak yang aneh!" Ucap jeongwoo lalu menidurkan kepalanya di atas meja.

Pak shindong mendengus kesal lalu berjalan ke arah meja jeongwoo, saat sampai kerah belakang jeongwoo langsung di tarik oleh pak shindong.

Jeongwoo memberontak saat pak shindong memegang kerah belakangnya "pak saya sudah minta maaf, sekarang bapak malah kayak gini!!!!" Mata jeongwoo memerah, dia dikenal sebagai murid paling tempramen walaupun berisik dan aneh, kalau jeongwoo sudah marah, nggak akan ada yang bisa nenangin dia selain dirinya sendiri.

"Kamu yang nggak sopan!"

"Saya nggak sopan dimananya?!!!" Jeongwoo menaikkan sedikit nada bicaranya.

Pak shindong berdehem lalu membalikkan tubuhnya dan pergi menjauh di sela perjalanan pak shindong bergumam "anak pungut aja masih begaya" ucap pak shindong pelan, dan di dengar oleh jeongwoo dan disekitanya.

Mendengar itu emosi jeongwoo langsung mendidih, dia bangun dari kursinya dan membalikkan badan besar shindong "bapak ngomong apa barusan?!" Tanya jeongwoo menahan amarahnya.

Pak shindong menggeleng "bapak bilang APA?!!!" pak shindong memejamkan matanya terkejut.

"Kamu mau saya masukkin ke bk?" Ancam balik pak shindong.

Jeongwoo tersenyum miring lalu membalikkan badannya "orang aneh" perkataan itu terdengar oleh pak shindong.

Sekarang kebalik, pak shindong yang membalikkan tubuh jeongwoo secara paksa "ngomong apa kamu?!"

"Bapak juga tadi ngomong apa?" Jeongwoo menaikkan satu alisnya. Diam seaat setelah itu, keheningan di hapus oleh suara jeongwoo yang mengemas tasnya dan pergi.

Berhubung ini belum jam pulang jadi tidak mungkin dirinya kembali ke rumah bisa-bisa di jadiin ayam goreng nanti sama rose, jadi sekarang jeongwoo pergi ke makam untuk mengunjungi makam seseorang.

Saat sampai disana jeongwoo langsung duduk di samping makam dan menaburkan bunga-bunga di atasnya, setelah itu dia menyenderkan kepalanya di atas batu nisan "mama"

"Aku nggak pernah ketemu mama"

"Tapi tiap kesini aku jadi ngerasa tenang"

"Kenapa ya ayah jahat sama aku?"

"Aku kan baik sama ayah"

"Mah, aku mau liat muka mama"

"Mama mau nggak ketemu aku?"

"Aku kangen sama mama"

Jeongwoo tersenyum menyedihkan.

"Gimana mau kangen ya? orang ketemu aja belum"

Air mata jeongwoo jatuh satu per satu.

"Mama jemput aku aja bisa nggak?"

"Aku udh capek mah"

"Mama itu orang baik"

"Kenapa waktu itu mama ngorbanin diri?"

Jeongwoo diam dan air matanya terus turun seperti air terjun.

"Mah....."

"Aku mau ikut mama"

***

Sorry capter ini gaje, makasih tapi yang udh tetep baca, jangan lupa vote, bye bye.

Sorry capter ini gaje, makasih tapi yang udh tetep baca, jangan lupa vote, bye bye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang