Ryujin terdiam membisu saat melihat adiknya yang terakhir sedang mengeluarkan darah dari mulutnya, disana ada rose yang sedang memangku kepala jeongwoo dan jaehyuk yang panik menelpon ambulan.
"Bantuin ryujin!" Sentak jaehyuk yang sedang berusaha mengangkat jeongwoo. Ryujin yang tadinya diam terbisu itupun langsung membantu membuka jalan takut-takut ada barang yang bikin jaehyuk kesandung.
Saat sudah sampai bawah jaehyuk langsung berlari keluar rumah, karena ambulan sudah sampai, dengan cepat sebelum tempat tidur pasien masuk ke rumah jaehyuk sudah di luar duluan.
"Pak tolong adek saya, dia tadi ngeluh sakit sambil megang kepalanya, setelah itu dia kehilangan kesadaran sama mulutnya ngeluarin darah, tadi saya coba check denyut nadinya lumayan lemah pak, tolong adek saya pak" ucap jaehyuk panik, tanpa sadar dia menjelaskan dengan baik keadaan adiknya tanpa di tanya oleh petugas medis.
2 petugas medis itu tercengang mendengar penjelasan jaehyuk, yang termasuk hebat untuk usianya, tanpa di tanya. Garis bawaahin itu.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, bisa anda ikut bersama kamu sebagai walinya?" Tanya petugas itu ke jaehyuk.
Jaehyuk menengok ke kanan dan ke kiri, dia tidak bisa menemukan ibunya maupun adiknya ryujin, akhirnya jaehyuk mengangguk dan masuk kedalam ambulan.
....
Jam di dinding menunjukkan pukul 1 pagi dini, rose duduk di ruang keluarga di temani gelapnya malam, "ish! Awas kalo itu anak pulang, abis dia!" Ucap rose lalu bangkit.
Baru saja rose bangkit, tiba-tiba pintu utama rumah mereka terbuka, rose kembali duduk di sofa menunggu orang yang membuka pintu.
Ctek
Orang itu menyalakan lampu, kontan rose menengok ke arah saklar lampu berada, rose terkejut melihat yeri yang teler sedang di gotong oleh jaehyuk, rose langsung saja berlari ke arah mereka.
"Kenapa ini muka kamu?, Kakak kamu juga ini kenapa hah?!" Tanya rose marah ke jaehyuk.
Jaehyuk tersenyum terlebih dahulu "bun.... Jeongwoo sakit, dia di rumah sakit, bunda kemana?" Rose diam mendengar pertanyaan jaehyuk.
"Jaehyuk!, Jangan mengalihkan topik!" Ucap rose marah lalu langsung menarik yeri yang tadi di gotong oleh jaehyuk.
Baru juga rose ingin pergi, jaehyuk terlebih dahulu mencekal lengan rose "jangan apa-apain kak yeri, dia nggak salah, bunda nggak tau apa-apa!"
"Bunda ngerti apa yang bunda lakuin, bunda juga tau mana yang salah dan mana yang bener, coba aja kamu pikir jae make otak kamu" ucap rose lalu benar-benar pergi membawa yeri ke kamar yeri.
Byurr
Rose menyiram yeri dengan segayung air, "bagus kamu mabok!"
"Diajarin siapa kamu hah?!"
"Mau jadi jalan kamu?!"
Byurr
"Jadi anak durhaka kamu?, Mau jadi apa gedenya kalo masih sma aja udah mabok-mabokkan gini!"
"Pinter kamu?!"
"Belajar yang bener! Bukannya malah keluyuran mabok-mabokkan!"
Srekhh
Rose menarik paksa lengan yeri, yeri sudah terbangun dengan sempurna sejak guyuran pertama, dia terus menunduk mendengar perkataan bunda.
Yeri diseret ke meja belajar, dia di dudukkan dengan paksa oleh bunda "BELAJAR YANG BENER KAMU!, Nggak ada keluar kamar selama 3 hari!" Ucap rose lalu pergi keluar kamar yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
FanfictionCerita tentang anak-anak yang di paksa untuk sempurna oleh ibunya, bukan karena ibunya ambisius, tapi karena suatu kejadian yang membuat rose marah dan kecewa, untuk melampiaskan kekecewaan rose, rose melampiaskan ke anak-anaknya [The end]