18.Tinju

269 34 17
                                    

*Bugh

"9"

*Bugh

"10"

Jeongwoo membuka matanya perlahan badannya terasa sangat sakit, ah pantas saja badannya terasa sakit, sekarang dirinya di gantung bak samsak tinju dan jaehyun sudah mulai memukulinya "s sakit" keluh jeongwoo pelan.

"Morning, bangun juga dikirain udah mati" ucap jaehyun sambil membenarkan sarung tangan tinjunya.

*Bugh

"Kemana kamu semalem?"

*Bugh

"Bagus pulang subuh?"

*Bugh

"Anak nggak tau diuntung"

*Bugh bugh bugh

3 pukulan berturut-turut untuk mengakhiri kegiatan tinju pagi jaehyun, tonjokan terakhir terjatuh di muka jeongwoo tepat di muka jeongwoo, dan setelah tangan jaehyun di tarik dari muka tampan jeongwoo, darah segar keluar dari hidung jeongwoo.

Jaehyun pergi keluar dari ruangan pengap, lembab dan gelap itu, meninggalkan jeongwoo yang masih tergantung dengan darah yang mengalir dari hidungnya "a ayah nyalain lampu donk" lampu disana di matikan saat jaehyun keluar "menghemat listrik" katanya.

Jeongwoo ini sudah 3 sampai 4 kali di lakukan seperti ini oleh jaehyun, bahkan kadang lebih parah, dirinya di lepas dan jaehyun akan memukulnya setiap dia berpindah tempat ataupun membuat suara.

Karena sudah sempat di lakukan seperti ini jadinya jeongwoo mulai tau apa yang harus di lakukan, kakinya dan lantai itu lumayan jauh, ada kali 50 cm, di karenakan dari itu jadinya jeongwoo mengangkat seluruh tubuhnya ke bagian atas.

Dia menaikkan kakinya ke tali yang menggantung dirinya, jadi posisi jeongwoo itu lebih tepatnya.

Sekarang kaki jeongwoo menaik ke atas untuk melepas tangannya dari kail besar, untungnya saja dia tidak diikat langsung di tali yang menempel di atap, kalau iya akan lebih susah lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang kaki jeongwoo menaik ke atas untuk melepas tangannya dari kail besar, untungnya saja dia tidak diikat langsung di tali yang menempel di atap, kalau iya akan lebih susah lagi.

Setelah selesai melepaskan tangannya dari kail itu, jeongwoo dengan perlahan menurunkan kakinya, berharap kakinya tidak lepas kendali dan membuat dirinya jatuh ke bawah.

Bugh

Baru juga dia pikirkan, dirinya langsung saja merosot an terjatuh kebawah, bisa di perkirakan itu sekitar 1 m, dan lebih parahnya lagi kepalanya terbentur duluan ke bawah.

Tes

Tes

Darah segar lagi-lagi terjatuh dari hidung jeongwoo, baru selesai tadi, sekarang sudah keluar lagi "aww pala gw puyeng" padangan jeongwoo sedikit memburam.

Jeongwoo menggelengkan kepalanya sambil memegangi kepalanya dan memejamkan matanya, "ayok keluar dulu abis itu baru berulah" ucap jeongwoo lalu berdiri.

Diam sebentar untuk menetralkan pandangannya yang masih suka sedikit buram, jeongwoo melangkah perlahan ke arah pintu, dia berharap agar pintu bisa di buka dari dalam dan jaehyun tidak menguncinya.

Saat sampai di depan pintu, jeongwoo menghembuskan napasnya terlebih dahulu, lalu kedua telapak tangannya memegang gagang pintu geser itu.

Sreet

Pintu terbuka, jaehyun terlupa untuk mengunci pintu, jeongwoo tersenyum "lengah" ucapnya sambil senyum.

Dia masih harus menggeser rak buku yang tertutup dahulu barulah dia bisa keluar dari ruangan gelap ini, dan yak sekali lagi rak buku itu terbuka dengan sempurna.

Brakh

Tiba-tiba 1 file terjatuh ke lantai, jeongwoo tidak berniat untuk melihat, dia memilih untuk langsung pergi dari sana, dengan langkah yang terseok-seok jeongwoo berjalan cepat ke pintu.

Tapi rasanya semakin dia melangkah dirinya semakin jauh dari pintu, kepalanya pening, tiba-tiba perut bagian kanannya terasa sangat sakit, dia menundukkan kepalanya dan melihat ada luka di perutnya itu, goresan panjang yang lumayan dalam.

"Akhh!" Pekik jeongwoo saat tangannya memegang bagian luka itu "sakit ternyata" ucapnya lalu kembali menekannya dan berjalan ke pintu.

Klek

Saat membuka pintu, jeongwoo langusng melihat yeri, oh iya jeongwoo ini tidak memakai baju jadi luka lebam dan goresan di perutnya itu terlihat jelas.

"AAAAAA...jeongwoo kamu kenapa?" Tanya yeri dengan panik, jeongwoo oleng dan hampir terjatuh kalah yeri tidak menangkap jeongwoo.

Karena berat yeri membantu jeongwoo duduk di tembok samping pintu ruangan jaehyun "kamu kenapa?!" Tanya yeri sambil mengusap muka adik bungsunya.

Jeongwoo tersenyum lalu menggelengkan kepalanya "kakak baik banget" ucapnya pelan, yeri menunduk melihat luka di perut jeongwoo, kakak sulungnya ini sangat khawatir, sangat amat terlihat yeri panik bahkan otaknya bingung dia harung bagaimana.

"Woo kakak harus gimana?" Tanya yeri panik, tangan kecil yeri mau memegang perut jeongwoo tapi takut kalau jeongwoo malah kesakitan.

Jeongwoo tersenyum melihat yeri, "ah masih ada yang peduli dengan tulus sama gw" pikir jeongwoo, "yer kayaknya gw mau mati deh" ucap jeongwoo asal

Yeri langsung menatap tajam jeongwoo "yer?!!"

"Aishh aku kan mau mati, boleh lah aku manggil kalian semua make nama" jeongwoo memajukan bibirnya agar terlihat gemas.

"Nggak usah sok lucu, lu nggak lucu sama sekali"

"Kak aku mati beneran kalo kakak nggak bawa aku ke rumah sakit" ucap jeongwoo mengingatkan yeri, ntah apa yang yeri pikirin tapi dari tadi yeri cuman menatap luka jeongwoo dan sesekali ingin memegangnya.

Plak

Yeri menepuk jidatnya "oh iya bisa-bisanya nggak kepikiran" ucap yeri lalu berlari ke meja makan, beberapa saat setelah yeri pergi meminta pertolongan, jeongwoo rasa dia sudah tidak kuat dan akhirnya dia menutup mata.

Untuk selamanya?

....

Terimakasih yang sudah mau membaca, jangan lupa vote ya.

Mau kasih tau, cerita ini awalnya kepikiran dari penthouse, jadi nanti anaknya bakal ber plot twist banget 🙏🏻

Stay safe ya yang kena gempa, cerita dikit jadi aku kan juga kena gempa daerahnya, aku tuh ngerasa, tp b aja nggak panik, terus tiba-tiba mamaku negbuka pintu kamar make ngegas nyuruh keluar, padahal lagi seru nonton mubank, jadilah kelewatan nonton mubank.

Stay safe ya guys

Stay safe ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang