Hola 👋😄
Kembali lagi di cerita absurd ini
Ada yang kangen, rindu?
Gak ada ya 😌It's ok mari berhalu, jangan mikirin masalah hidup yang gak akan kelar-kelar ya 😄
Yuk lanjut...****
Percaya atau tidak, selama delapan belas tahun Gaharu hidup di dunia yang penuh tipu-tipu ini cowok itu belum pernah sekalipun melihat wajah sang ayah. Iya, baik itu versi cetak dalam selembar foto pun tidak pernah dia temukan di rumahnya.
Pernah sekali dengan lancang Gaharu masuk ke dalam kamar Melody, niat hati memang ingin mencari foto mendiang ayahnya. Namun apa yang di dapat?
Zonk!
Tak ada satupun foto peninggalan ayahnya di kamar Melody, di setiap sudut sisi sudah Gaharu periksa tapi apa daya tidak ada satupun yang dia temukan.
Ingin bertanya kepada sang bunda namun Gaharu selalu takut, itu akan membuat Melody sedih. Dia menghargai keputusan sang bunda, mungkin berat juga untuk Melody ketika harus mengingat Allegra.
Dimana ayahnya itu meninggal karena di bunuh.
Gaharu menyerah?
Tidak.
Rasa penasaran kembali menyeruak, yang perlahan-lahan bisa mencekiknya kapan saja. Dan berakhirlah dia di sini-
di Gudang rumahnya, yang belum pernah dia periksa di seluruh penjuru rumahnya. Siapa tahu dia dapat petunjuk di sana, Gaharu pun ingin tahu seperti apa wajah ayahnya.
"Gue harus temuin foto ayah, gak mungkin kan di setiap sudut rumah gue periksa semuanya tapi gak ada satupun yang tersisa?" gumamnya.
Wajar kan dia berlaku seperti ini, Gaharu hanya seorang anak yang ingin melihat wajah ayahnya dan ingin tahu penggalan kisah hidup ayahnya. Dia ingin mengenal ayahnya lebih dalam meski hanya lewat cerita kenangan masa lalu.
Tes
Selalu seperti itu, jiwanya berubah melankolis ketika mengingat sang ayah. Di usapnya air mata itu dengan kasar lantas dengan semangat dia mulai mencari dengan teliti. Sekalian menata ulang barang-barang di gudang yang sebenarnya tidak terlalu banyak barang di sana.
Usaha tidak mengkhianati hasil bukan?
Setelah sekian lama mencari, dari sudut rumah ke sudut lain selama berpuluh-puluh tahun akhirnya Gaharu menemukan selembaran foto itu.
"Akhirnya!" serunya senang seperti menemukan sebongkah harta karun.
Seperti ditimpa rejeki, bukan hanya satu foto tapi dia menemukan foto lain yang berada dalam satu map diantara tumpukan berkas-berkas.
Dengan tangan gemetar Gaharu menatap foto itu dengan penuh haru, "jadi ini ayah ya? Ini wajah ayah?" tanyanya.
"Ayah, Gaharu kangen. Pengen lihat ayah langsung, pengen peluk ayah, pengen foto sama ayah." Di usapnya foto ayah dan bunda di hari pernikahan mereka dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAHARU {END}
Novela JuvenilGaharu Rajendra Darmawangsa, dia sosok yang cuek dan misterius. Hal itu membuat Naina penasaran saat dirinya berhasil mengetahui sisi lain dari Gaharu. "Jauhi Darren!" peringat Gaharu. "Jauhi Gaharu! Jangan deket-deket sama dia." Dewa juga ikut me...