45. Double G ✍

72 5 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Aku update!

Assalamu'alaikum semua!
Apa kabar nih

Basa basi dulu yekan? 🥱
Kira-kira yang baca kebanyakan cerita ini cowok apa cewek ya? 🤔

Yuk mari merapat

****

Hari terakhir, dari waktu yang diberikan Naina untuknya agar bisa membawa bukti itu. Tapi Gaharu sama sekali belum menggenggam buktinya, dia frustasi.

Sangat.

Apalagi pikirannya bercabang kemana-mana dalam beberapa hari kebelakang, tepatnya sejak Edgar ditangkap dan di vonis penjara seumur hidup karena terkena kasus kriminal juga tindakan kejahatan yang berlapis.

Meja makan terasa hening, dia dan Melody memang ada di sana tapi pikiran mereka tidak ada di tempatnya sekarang. Tersadar telah melamun cukup lama, Gaharu melanjutkan makan siangnya.

Tapi atensinya teralihkan kepada Melody yang juga sedang melamun, makanannya tidak tersentuh sedikitpun. Ini yang juga jadi pikiran Gaharu, sejak malam Edgar ditangkap paginya Melody berubah.

Bunda kenapa ya?

Awalnya Gaharu biasa saja menanggapi itu mungkin Melody memikirkan hal penting atau apa, tapi ini tidak wajar. Bahkan kedua sahabatnya, Bara dan Naufal pun ikut menjadi pendiam.

Sebenarnya ada apa?

"Bunda," panggil Gaharu pelan.

Tidak ada sahutan, bahkan di panggilan ke-tiga.

"Bunda!" Kali ini Melody menoleh, nampak tersentak. Mungkin karena Gaharu menaikan nada suaranya sedikit lebih tinggi.

"Eh iya Garu, kenapa nak?" tanya Melody.

Gaharu menggeleng lantas tersenyum, "enggak, bunda jangan melamun terus makannya dimakan jangan dianggurin," ucapnya.

"Iya maaf ya, bunda akhir-akhir ini banyak pikiran."

"Bunda jangan khawatir ya, Edgar sama anak buahnya semuanya udah di penjara. Perusahaan ayah juga udah balik ke tangan Gaharu, jadi bunda jangan pikirin hal berat-berat," jelas Gaharu menenangkan.

Memang semuanya sudah kembali ke tangan pemiliknya, termasuk perusahaan Allegra corps yang kembali dipimpin Gaharu.

Melody menatap Gaharu intens, "Gaharu, seandainya—kalau kamu ada dua gimana?" Terdengar ragu pertanyaan itu.

"Aku ada dua? Maksudnya gimana bunda?" tanya Gaharu terheran.

"Aku punya abang atau adek gitu? Bunda hamil?" Gaharu jadi melantur, otaknya masih nge-lag.

Melody terbelalak, "hush! Kalau ngomong ya, ya enggaklah!" ucapnya galak.

Gaharu terkekeh, senang rasanya jika Melody sudah marah-marah. "Maksud bunda, kalau kamu punya abang gimana?" sambung Melody.

Gaharu meminum air putih di gelas hingga tandas, beruntung tidak tersedak. Dia meletakkan gelas itu di meja lalu menatap Melody dengan kerutan di dahi dan alis terangkat satu.

GAHARU {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang