16. Tentang Gaharu ✍

64 11 0
                                    

Assalamu'alaikum!!

Absen dulu yok
Angkat tangannya ✋

***

Jalan raya di siang menjelang sore seperti ini masih terlihat ramai, dan sedari tadi Gaharu tak hentinya membuat Naina jantungan. Dari tadi Gaharu mengendarai motornya selap selip seperti pembalap dengan kecepatan kilat.

Naina pun tidak bisa berteriak lagi karena suaranya sudah habis, percuma juga dia teriak kalau Gaharu tidak mendengarkan.

"Gaharu...kita mau kemana? Ini bukan jalan rumah aku," tanya Naina dengan suara pelan.

Namun sepertinya Gaharu tidak mendengar, alhasil Naina hanya bisa parah saja. Kalau Naina tahu akan seperti ini jadinya lebih baik tadi dia naik ojek saja, lebih aman juga sampai tepat waktu.

Yang ada di pikiran Gaharu sekarang adalah bagaimana bisa di perusahaannya ada pengkhianat yang menggelapkan dana sampai milyaran rupiah. Bukankah waktu itu masalahnya sudah hampir selesai tapi sang pelaku belum ditemukan.

Ciiiittt...

Terjadi gaya gesek ketika ban motor Gaharu berdecit dengan aspal, kini mereka telah sampai di gedung kantor Allegra corps.

"Allegra corps?" eja Naina ketika melihat bangunan tinggi nanti megah di depannya.

Tepat saat Naina sudah turun, dengan cepat Gaharu meletakkan helm nya dan melangkah cepat ke kantor itu tanpa berbicara sepatah katapun dengan Naina.

Merasa di tinggalkan, Naina yang bingung pun memilih mengikuti jejak Gaharu. Dia terpana akan perusahaan besar ini, yang rapi, bersih, juga desain bangunan yang bagus.

"Maaf dek, adek nggak boleh masuk!" Naina dicegah satpam ketika hendak masuk.

"Tapi pak...aku temennya Gaharu, dia boleh masuk kenapa aku nggak boleh?" jawab Naina.

Kedua satpam itu saling berpandangan seakan mereka bisa berbicara lewat mata, lalu salah satunya mengangguk karena mereka juga lihat Gaharu membonceng Naina tadi.

"Boleh dek silahkan!"

Naina dengan tersenyum manis pun mengangguk dan mengucapkan terima kasih lantas dia mencari keberadaan Gaharu. Naina pun mengikuti langkah Gaharu, bahkan dia harus sedikit berlari agar bisa menyamai langkah lebar Gaharu.

"Gaharu tadi masuk sini kan? Ini ruangan... CEO ROOM." Naina kembali melihat ada tulisan diatas pintunya.

Saat membuka sedikit pintunya, Naina dikejutkan suara benturan entah apa itu.

Brak!!

Gaharu melemparkan berkas yang sekretaris nya berikan, dia sungguh frustasi sekarang.

"BAGAIMANA BISA PERUSAHAAN INI ADA PENGKHIANAT?? KENAPA BISA KASUS PENGGELAPAN DANA SAMPAI MILYARAN RUPIAH HAH??" bentak Gaharu kepada seseorang di ruangannya.

"M-maaf tuan tapi saya...juga gak tahu karena saya rasa semuanya telah aman tuan. Masalahnya orang ini sangat licik tuan, kita sudah memasang keamanan dengan teknologi canggih pun dia masih mampu menerobos itu tuan. Kejadian ini diluar prediksi dan dugaan saya juga bagian keamanan," jelas panjang lebar orang itu.

Dia adalah asisten pribadi Gaharu, orang kepercayaan Gaharu yang Gaharu sendiri seleksi dan tunjuk untuk menggantikan posisinya ketika dia masih di sekolah.

"Arya...kolega bisnis kita...sebagian memutuskan kerja sama karena mereka kehilangan kepercayaan, ditambah kasus ini...gue harus gimana Arya...," ujar Gaharu frustasi.

GAHARU {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang