Hai halo 👋
Gimana surprise nya kemarin?
Seharusnya udah bisa ditebak si kalau mereka kembar.Ingat nggak? Di part-part awal udah aku kasih sedikit bocoran.
Gaharu tiba-tiba ngerasain sesak di dada, sakit di badan tapi gak luka? Nah itu sebenernya menunjukkan ikatan mereka.Secara kan kembar bisa ngerasain satu sama lain, kalo yang lain sakit ya yang satu juga ikut ngerasain itu meski samar-samar.
Waduh jadi panjang bener nih, oke lanjut.
***
"Nai, udahlah kita pulang aja. Si brengsek itu gak mungkin dateng," ujar Dewa.
Naina menatap ke arah Dewa dengan raut wajah bertanya, "si brengsek itu siapa yang dimaksud kak Dewa? Kan kita kesini mau ketemu Gaharu bukan si brengsek," tanya Naina.
Oke, sepertinya Dewa lupa kalau adik tercintanya itu sangat polos dan terkadang lola disaat yang bersamaan.
"Maksud kakak ya Gaharu itu," jelas Dewa.
Manggut-manggut mengerti, tiga detik kemudian Naina beralih menatap tajam kakaknya.
"Kak Dewa gak boleh gitu, Gaharu punya nama yaitu Gaharu Rajendra Darmawangsa. Jadi jangan panggil yang aneh-aneh, jangan suka rubah nama orang. Gak baik!"
Dewa mendengus, dia terlanjur kesal karena menunggu Gaharu. Sejak sore hingga hampir isya Gaharu tak kunjung datang, dan Naina masih kekeh menunggu.
"Nai, dia gak mungkin datang. Percaya sama kakak, kita udah nunggu hampir empat jam lho Nai. Empat jam!" sungut Dewa.
Menatap jam tangan pemberian Jamie waktu itu, benar juga sejak pukul tiga sore hingga setengah tujuh malam Naina menunggu bersama Dewa di taman. Namun yang ditunggu tak kunjung datang, bahkan nomor telepon Gaharu saja tidak aktif.
Berkali-kali Naina yakinkan dirinya kalau Gaharu pasti datang, bagaimanapun cowok itu tidak pernah mengingkari janjinya. Tapi seberapa banyak presentase keyakinan itu, ada perasaan takut kalau sewaktu-waktu Gaharu tidak datang.
Bahkan dari tadi perasaan cemaslah yang mendominasi, "udah Nai, kita pulang aja udah mau isya kita belum sholat maghrib kan?"
Benar juga, akhirnya Naina pun pasrah kalau Gaharu tidak jadi datang. Dia pulang membawa perasaan kecewa, setelah menunggu beberapa jam namun semuanya seakan sia-sia saja.
Garu, kamu beneran gak dateng?
Aku kecewa.
Naina melangkah lesu dengan pandangan menunduk, dia mengikuti langkah Dewa dari belakang dengan pelan. Sudah ponsel lowbat dari tadi, lelah menunggu, kecewa, semuanya bercampur aduk.
"Jangan sedih Nai, nanti sampai rumah kamu istirahat ya? Nanti malem kita kan berangkat jadi siapkan diri buat perjalanan nanti," jelas Dewa.
Mengenai batas waktu yang diberikan Naina untuk Gaharu memang ada alasannya, yaitu karena malam ini Naina akan pergi pulang kampung.
Hanya beberapa hari saja disana, toh besok hari sabtu dan hari seninnya tanggal merah jadi masih ada waktu Naina untuk menikmati beberapa hari di kampung halaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAHARU {END}
Novela JuvenilGaharu Rajendra Darmawangsa, dia sosok yang cuek dan misterius. Hal itu membuat Naina penasaran saat dirinya berhasil mengetahui sisi lain dari Gaharu. "Jauhi Darren!" peringat Gaharu. "Jauhi Gaharu! Jangan deket-deket sama dia." Dewa juga ikut me...