40. Bom waktu ✍

45 5 0
                                    

Hola Hai Halo 👋

Pa kabar nih semua?
Diem diem bae sepi banget 😌

Dahlah lanjut 😑

***

Two years ago...

Sensasi dingin menyeruak, jalanan di limpahi rintik hujan. Malam itu, Gaharu baru saja ingin pulang ke rumah setelah belajar mengelola perusahaan yang ditinggalkan mendiang ayahnya.

Tidak ada waktu untuk nongkrong sampai larut malam, waktu cowok yang menduduki kelas X SMA itu digunakan untuk belajar perusahaan dan mengerjakan tugas sekolah. Walau sesekali dia melepas penatnya di penghujung pekan bersama ketiga temannya, Gemintang, Naufal juga Bara.

"Bismillah trobos aja ah, kasihan bunda pasti di rumah sendirian," ujar Gaharu yang telah stand by menunggangi kuda besi hitam miliknya.

Malam itu, tepat pukul sepuluh malam. Semula jalanan nampak seperti biasa, namun perlahan mulai sepi karena rintik hujan kian bertambah deras.

Dengan sangat hati-hati Gaharu menerobos hujan, sampai di penghujung pertigaan jalan raya yang sepi dan insiden itu terjadi. Entah Gaharu tidak mengerti apa yang terjadi ketika sayup-sayup dia mendengar suara tabrakan dari arah belakang motornya.

Hingga...

Brak!!

Ckiiitt...

Brukk!!

"Astaghfirullah!" refleks Gaharu berucap istighfar.

Belum sempat melihat ke arah spion saat mendengar suara tabrakan tadi, malah motor Gaharu ikut ditabrak dari belakang. Namun Gaharu tahu itu tidak disengaja seperti tabrakan beruntun yang tidak sempat dihindari pengemudi motor di belakangnya.

Gaharu terjatuh dengan motornya yang terseret beberapa meter akibat jalan licin, hingga kepalanya membentur pinggiran aspal. Dapat dirasakan badannya tergores kerasnya aspal itu, namun Gaharu masih sadar dan melihat bahwa truck besarlah penyebabnya.

Sepertinya truck itu dikendarai dengan kecepatan tinggi sehingga tidak menyadari ada motor didepannya dan refleks mengerem mendadak tapi naas menyenggol motor didepannya. Dan truck itu tergelincir beberapa meter lantas berlalu begitu saja.

"Ya Allah..."

Dengan sisa tenaga, Gaharu menyeret paksa langkahnya walau tertatih menuju pengendara satunya yang bersimbah darah akibat tabrakan keras dari truck itu.

"Pak, bapak bisa dengar saya?" tanya Gaharu ketika mendapati pria paruh baya itu masih mengedipkan matanya pelan.

"Nak..ma-maafkan saya yang nabrak kamu tadi, sshh," rintih pria paruh baya itu kesakitan.

Memegang tangan bapak tadi dengan gemetaran karena melihat darah yang keluar banyak dari tubuh bapak itu.

"Bertahan ya pak, sa-saya cari bantuan dulu ya pak?" Namun saat ingin berdiri, bapak itu menahan tangan Gaharu.

GAHARU {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang