5. Sisi lain ✍

123 15 0
                                    

Sebelum baca harap vote dulu ya

Sebelum baca harap vote dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Menyambut hari yang baru dengan penuh semangat, dia Naina yang sudah rapi mengenakan seragam sekolah. Sekarang dia tengah bercermin dan menyisir rambutnya lalu menguncir kuda rambutnya.

Setelah memakai sepatu dan memakai tas sekolah segera mungkin Naina turun ke bawah, tepatnya ke dapur untuk sarapan. Pasti ibunya dan kakaknya sudah menunggu, karena ini sudah hampir setengah tujuh.

"Pagi bu, kak Dewa," sapa Naina dengan ceria.

"Pagi Nai," jawab keduanya serempak.

Rumah Naina tergolong agak besar untuk ditinggali bertiga, dengan dua lantai dan dekorasi yang bagus. Rumah Dewa lebih tepatnya, rumah hasil jerih payah selama dia bekerja di jakarta. Terbukti Dewa sudah sukses dengan bisnis nya disini.

"Ayo sarapan, ini susunya nanti diminum ya Dewa, Naina." Ibu menyodorkan gelas yang berisi susu putih kepada Naina dan Dewa.

"Iya bu," jawab mereka.

Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan sarapan, Naina segera mengajak Dewa untuk berangkat. Karena Naina akan diantar dan dijemput oleh Dewa atas keinginan Dewa sendiri tentunya.

"Bu Naina sama kak Dewa berangkat ya, assalamu'alaikum!"

"Iya hati-hati kalian, waalaikumsalam."

Setelah mencium punggung tangan ibunya mereka pun berangkat, dengan naik motor ninja hitam milik Dewa. "Sudah siap tuan putri Naina? Karena kereta kencana akan segera melaju," tanya Dewa diselingi kekehan.


Menepuk pundak Dewa dengan tertawa renyah. "Oke kak Dewa!! Mari kita berangkat!!!" seru Naina dengan semangat dan tersenyum senang.

"Siap tuan putri Naina! Pegangan yang kuat, karena kakakmu ini akan mengalahkan valentino rossi."

Naina mengangguk saja, biarkan kakaknya berkhayal tentang valentino rossi padahal tadi saja katanya kereta kencana tapi kenapa malah berubah jadi valentino rossi?.

Brum... Brum... Brum...

Benar saja, motor sudah melaju dengan kencang. Beruntung Naina sudah berpegangan dengan memeluk kakaknya dengan erat, sembari terus menggumamkan doa di dalam hati.

Semoga selamat sampai sekolah ya Allah, lindungi Nai sama kak Dewa ya Allah. Beri kak Dewa hidayah agar gak ngebut lagi bawa motornya batin Naina.

GAHARU {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang