2 hari lagi acara pertunangan itu tergelar.
Jisoo hanya bisa diam ketika Ayahnya terus membicarakan masalah itu ketika makan malam selesai.
"Sudahlah Ayah, berhenti berbicara aku mual mendengarnya." dengus Jisoo.
Jin Hee menatap putrinya khawatir, "Kamu tidak apa-apa? Akhir-akhir ini kamu tampak cepat sekali lelah, apa pekerjaan Kantormu banyak?" tanya Jin Hee.
"Yeah lumayan, tapi tidak apa-apa aku sudah menyelesaikannya." Jisoo tersenyum tipis menunjukan kalau dia sehat.
"Baiklah, beristirahatlah yang banyak kamu akan mengadakan acara 2 hari lagi." ujar Jin Hee, Jisoo memutar kedua bola matanya malas.
"Selamat malam." kedua Ayah-anak tersebut menolehkan kepalanya kearah keluar ruang makan, terlihat pria senyum kotak itu datang dengan tersenyum tipis.
"Oh nak Taehyung, kamu datang?" tanya Jin Hee tersenyum senang melihat kehadiran calon mantunya.
Taehyung berjalan menghampiri keduanya dan ikut bergabung dengan duduk disampingJisoo.
"Hanya mampir Paman." jawab Taehyung, Jin Hee menganggukan kepalanya.
Taehyung melirik Jisoo sebentar, perempuan itu tampak cuek. Tapi dia tidak perduli akan sikap perempuan tersebut.
"Kebetulan sekali, kami baru saja membicarakan untuk acara kalian nanti." ujar Jin Hee, Taehyung hanya diam.
"Acaranya 2 hari lagi bukan? Kalian sudah siapkan?" ujar Jin Hee dengan semangat, lain hal nya dengan kedua manusia berbeda jenis tersebut hanya diam dengan saling pandang sebentar.
"Sebenarnya Paman, ada hal yang perlu Paman ketahui." ujar Taehyung melirik Jisoo sekilas, perempuan itu hanya diam menunggu apa yang akan Taehyung ucapakan. Apakah pria itu akan mengatakan hal sejujurnya pada Ayahnya, tapi baguslah toh emang itu keingannya.
Jin Hee menatap Taehyung bingung, "Apa itu? Ada yang mengganggumu?" tanya Jin Hee.
Taehyung menatap Jisoo meminta jawaban dan perempuan itu hanya menganggukan kepalanya.
"Sebenarnya Jisoo tengah-"
"Jisoo tengah mengandung." sebuah suara memotong ucapan Taehyung, membuat suana menjadi hening. Ditambah sosok seseorang datang ke arah ruang makan.
"Dan dia tengah mengandung anakku, Jin Hee." pria itu tersenyum miring ketika melihat reaksi menegang dari pria tua itu.
Jisoo melihat kehadiran Seokjin tersenyum lebar, dia tidak menyangka kalau Seokjin akan mengakuinya hari ini.
Jin Hee mengepalkan tangannya kuat, dia marah melihat kehadiran Seokjin di suasana yang seharusnya ceria. Dia semakin marah ketika pria itu mengatakan kalau putrinya tengah hamil anaknya.
Jin Hee tidak percaya akan hal itu, dan mungkin itu semua adalah akal-akalan dari Seokjin karna ingin membalasnya. Tapi Jin Hee tidak bisa membiarkannya, pria itu tidak akan bersama putrinya.
"Omong kosong! Putriku gadis baik-baik, maka dari itu aku menjauhkan nya darimu Seokjin." Jin Hee bangun dari duduknya untuk menghampiri Seokjin namun Jisoo menahannya.
"Tidak Ayah, jangan lakukan apapun pada Seokjin." Jisoo berujar dengan memeluk Ayahnya dari samping.
"Minggir Jisoo, pria ini tidak akan pernah berhenti untuk mengganggu keluarga kita." ujar Jin Hee melepaskan lengan putrinya dengan pelan.
Terdengar suara kekehan dari Seokjin membuat Jin Hee geram karna melihat wajah angkuhnya.
"Mengganggu? Anda merasa seperti itu? Padahal aku baik-baik datang ke keluargamu." ujar Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Game [END]
Short Story[18+]. . Kim Jisoo seorang gadis cantik dan juga menjadi kesayangan Ayahnya. Hidupnya bisa dibilang sangat enak, dia mendapati kasih sayang dari Ayahnya walaupun sosok Ibunya sudah tidak ada karna sudah meninggal ketika dirinya di usia 17 tahun. Dan...