Kedua orang berbeda jenis tengah berdiri dipinggir dekat tembok menghindari dari ramainya orang, sesekali mereka meminum yang sudah berada ditangannya masing-masing.
"Tampaknya dia sangat kesal Ka, aku datang kesini." ujarnya sambil melihat ke seorang yang terus menatap ke arah mereka dengan raut wajah yang kesal.
Pria itu meneguk minumnya dan tersenyum tipis, "Lebih tepatnya setelah melihat kehadiran sahabatnya yang lain." ujarnya.
Perempuan itu menatap pria yang berada disebelahnya, "Kamu memang tau kelemahannya Ka." ujarnya tersenyum.
"Tentu saja, dia tampak menikmati perannya. Sampai terbawa-bawa padaku." ujarnya.
"Dia seperti itu mengambil kesempatan Ka, kan kapan lagi dia bersikap seperti itu padamu." ujarnya terkekeh.
Pria itu meneguk minumannya hingga kandas, "Mangkanya aku melakukan ini, biar tau rasa dia sudah berani dengan ku." cibirnya tersenyum miring.
"Kamu licik Ka." ujarnya terkekeh.
"Kamu tau aku seperti apa orangnya, karna kamu sudah lama mengenalku bukan?" ujarnya, dan perempuan itu menganggukan kepalanya membenarkan ucapan itu.
"Pasti dia akan memarahimu." ujarnya tersenyum.
"Dia akan aku marahi balik sambil mengancamnya." jawabnya dengan santai, membuat perempuan itu tertawa kecil. Sudah tau apa yang dimaksud dari ucapan pria itu.
.
Jisoo masih bersama Taehyung dimeja perjamuan, sesekali mereka menikmati hidangan yang tersedia disana.
Jisoo dapat melihat Seokjin dari kejauhan, pria itu tengah mengobrol dengan perempuan tadi. Mereka tampak akrab, apa Seokjin sudah ada pengganti dirinya(?) tanpa sadar Jisoo mengepalkan tangannya kuat, padahal dia yang menggantung hubungan mereka. Tapi kenapa dirinya kesal ketika Seokjin bersama perempuan lain, bahkan terlihat lembut seperti pria itu melakukan dirinya disaat mereka pacaran.
Sedangkan Seokjin tampak biasa saja ketika dia memeluk lengan Taehyung, malah dirinya sudah merasa bersalah tapi pri itu malah- argh! Tidak bisa begini!
Jisoo melirik Taehyung yang tengah meminum minuman berwarna merah sambil melihat sekitar, terlihat sekali wajah pria itu tampak gelisah sepertinya dia ingin pergi hanya saja tidak ingin meninggalkannya sendirian disini.
"Taehyung." pria itu menolehkan kepalanya menatapnya dengan menyerit.
"Aku pergi ke toilet dulu ya, kamu kalau mau berkeliling kirim pesan padaku biar aku tau harus menunggumu dimana." ujar Jisoo.
Taehyung menganggukan kepalanya, "Bagus lah, aku memang ingin pergi sedari tadi." ujarnya, Jisoo hanya mendengus. Benarkan! Kenapa tidak dari tadi saja? Kenapa harus dirinya yang izin, seharusnya dia pergi saja. Lagi pun kalo mau pulang mereka bisa mengirim pesan.
"Dasar, sana cari cewek biar kita terlepas dari perjodohan ini." ujar Jisoo, Taehyung menampilkan seringainya.
"Bener juga." ujarnya membuat Jisoo melebarkan matanya terkejut, pria ini jujur sekali. Tapi bagus lah, siapa tau benar pria itu dapat perempuan diacara ini.
"Yasudah terserah kamu, kabarin aku kalau kamu tidak ada disini." ujar Jisoo berdiri dari duduknya.
Taehyung hanya menganggukan kepalanya malas, berisik sakali perempuan ini. Membuatnya pusing.
Jisoo beranjak dari sana, sebelum itu dia melirik kembali dimana Seokjin berada. Dilihat pria itu berjalan meninggalkan perempuan yang bersamanya, dengan begitu Jisoo berjalan cepat untuk menyusul Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Game [END]
Conto[18+]. . Kim Jisoo seorang gadis cantik dan juga menjadi kesayangan Ayahnya. Hidupnya bisa dibilang sangat enak, dia mendapati kasih sayang dari Ayahnya walaupun sosok Ibunya sudah tidak ada karna sudah meninggal ketika dirinya di usia 17 tahun. Dan...