🍃23.

651 58 9
                                    

18+

Ini udah ya, kedepannya gaada lagi. Mangkanya saya kasih sekarang aja haha.

.

Beberapa bulan kemudian.

Seokjin sudah berada didalam ruangannya sambil membaca jadwalnya hari ini, lalu ketukan pintu terdengar. Seokjin menyuruhnya masuk dan mendapati kedua temannya datang ke ruangannya.

"Hai Ka, belum selesai?" tanya Namjoon duduk disofa panjang yang berada diruangan Seokjin, diikuti Yoongi.

"Kenapa?" Seokjin malah balik tanya dengan menatap kedua temannya gantian.

"Tampaknya calon Ayah kita ini sibuk sekali ya." ujar Yoongi mendapat kekehan dari Namjoon, Seokjin hanya mendengus mendapat ledekan dari kedua temannya.

"Tampaknya kalian kesini hanya untuk meledek ku saja ya." cibirnya meniru gaya bicara Yoongi, Namjoon tertawa kecil.

"Ini sudah jam istirahat, kamu tidak tau?" ujar Namjoon, Seokjin menutup laptopnya dan memijat pelipisnya.

"Aku tidak tau, yasudah sana kalian bukannya istirahat malah datang keruanganku dan meledekku." ujar Seokjin sebal.

"Kamu tidak istirahat memangnya?" tanya Yoongi.

"Aku mau tidur, aku ngantuk sekali. bangunkan aku 15 menit sebelum jam masuk." Seokjin beranjak dari kursinya.

"Hmm sepertinya calon anaknya membuatnya begadang."celetuk Yoongi membuat Namjoon tertawa mendengarnya, Seokjin mendengus mendengarnya.

"Kamu akan merasakan nya juga nanti Yoongi, berpuas hatilah kalian meledekku sekarang. Awas saja nanti ketika giliranmu." Seokjin menatap Yoongi kesal, dia memang sehabis bergadang semalam untungnya sampai tidak mengganggu kerjanya tadi.

"Eiy sabar Ka, jangan marah. Yasudah kamu tidur sana kita mau makan." ujar Namjoon beranjak di ikuti Yoongi.

"Menitip sesuatu?" tanya Yoongi sebelum mereka benar-benar keluar.

"Tidak usah, aku akan memesannya saja nanti." ujar Seokjin, keduanya hanya menganggukan kepalanya dan berlalu meninggalkan ruang kerja Seokjin.

Seokjin melepas Jas nya dan menyisakan kemeja maroonnya, dia mau tidur. Walaupun singkat setidaknya menghilangkan rasa kantuknya.

Soal semalam Jisoo menginginkan nasi goreng buatannya, tidak tanggung-tanggung Jisoo membangunkannya jam 3 pagi. Seokjin yang tidak bisa apa-apa hanya bisa menuruti keingan bumil tersebut.

Kandungan Jisoo sekarang memasuki 6 bulan, Seokjin harus extra sabar dan perhatian. Kamar tidur Jisoo saja sudah tidak lagi dikamarnya yang berada dilantai dua, dia tidur dilantai satu dikamar tamu lebih tepatnya. Supaya tidak bolak-balik naik-turun tangga dengan perut besarnya.

Seokjin masih beruntung semalam karna Jisoo hanya menginginkannya memasak nasi goreng, coba di waktu usia kandungannya baru memasuki 5 bulan. Jisoo mengidam yang membuatnya pusing.

Jadi waktu itu setelah pulang dari Kantor Seokjin sudah membawakan makanan yang dipesan Jisoo, perempuan itu tengah duduk diruang tengah sambil memakan cemilan.

"Aku pulang." seru Seokjin dengan wajah sumringan, raut wajah lelahnya hilang begitu saja setelah melihat orang tercintanya tengah duduk santai sambil menunggunya pulang.

Jisoo tersenyum melihat kepulangan Seokjin, pria itu langsung mendudukan dirinya disamping Jisoo dengan memeluk dan memberikan ciuman singkat.

The Game [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang