🍃11.

608 61 16
                                    

Seokjin mengajak Jisoo untuk keluar, namun agakanya ajakannya tidak diindahkan sama sekali pada gadisnya.

Malah gadisnya ini meminta hal sederhana yaitu menghabiskan waktu dirumah miliknya.

Seokjin tidak mengerti kenapa Jisoo jadi suka berkunjung kerumahnya, padahal dirumah tidak ada apa-apa sungguh. Dan kalau mereka berkencan dikediamannya hanya akan melakukan makan dan berduduk santai sambil menonton tv, tidak ada hal lain selain itu.

Menghabiskan waktu saling bercerita satu sama lain, berbicara hal random maupun serius.

Seokjin fikir Jisoo suka menghabiskan waktu diluar, maksudnya karna Ayahnya yang super sibuk dan dapat dipastikan putrinya ini jarang sekali untuk pergi keluar. Dan Seokjin dengan suka rela meluangkan waktunya hanya untuk sekedar menemani orang tercintanya.

Dan sekarang mereka tengah berada dikediaman Seokjin, Jisoo sudah bersama pelayan rumah Seokjin untuk membuatkan makanan plus cemilan untuk mereka. Karna niatnya Jisoo ingin menonton film disini.

Jisoo tampak bahagia sekali disini, beda dengan dirumahnya. Ia akan mengurungkan diri dikamarnya, menghindari sang Ayah tentu saja.

Demi apapun Jisoo tidak ingin berbicara dengan Ayahnya, sebelum membatalkan semua rencananya itu. Dan juga dirinya belum memberitau apapun pada kekasihnya, mungkin sekarang waktu yang tepat. Iyah ia harus segera memberitaunya sebelum prianya tau sendiri dari orang lain.

Seokjin sedang berada diruang kerjanya, selama Jisoo ada dirumahnya dengan para pelayan sambil bereksperimen didapur. Ia akan meluangkan waktu disini, sambil menunggu kekasihnya selesai.

Selesainya Jisoo, ia memanggil Seokjin untuk turun dan makan. Mereka makan dalam keheningan dan sesekali juga Seokjin mengelurkan guyonan recehnya, dengan begitu Jisoo meresponnya dengan baik. Dan Seokjin sangat tersanjung, akan usahanya yang besar.

Setelah itu Jisoo memilih film yang dikoleksi dirumah kekasihnya ini, kali ini dirinya memilih film bergenre romance. Dengan mereka yang duduk disofa dan dirinya menyender pada tubuh Seokjin, pria itu merangkulnya dan mengecup kepalanya sekilas.

Awalnya memang seperti cerita cinta romance yang lain, dua makhluk manusia berbeda jenis saling mencintai. Namun agaknya endingnya tidak seperti dugaannya, karna begitu ceritanya sudah klimaks. Salah satu dari dua orang saling mencintai itu meninggalkan perempuannya demi perempuan lain, yang notabene nya adalah pilihan dari orangtua pria itu.

Jisoo fikir mereka berakhir dan akan memulai kehidupan baru dengan orang lain yang sudah bersama mereka, tapi ada sebuah adegan dimana sang perempuan itu mengalami kecelakaan dan mengalami kritis.

Sedangkan sang pria mengalami gelisah sampai tau bahwa perempuan yang sudah ia relakan sayangnya masih dicintainya itu mengalami hal yang membuatnya shock.

Terlihat pria itu mengunjungi rumah sakit dimana perempuannya dirawat, sebelum itu dia izin dengan perawat untuk masuk melihat kondisinya.

Saat memasuki ruangan yang berisikan orang tercintanya dengan menggunakan baju yang sama dipakai untuk dirumah sakit, pria itu tampak bergetar berjalan pelan menghampiri ranjang pesakitan.

Dan tanpa disangka pria itu menangis tersedu-sedu dengan terus menggenggam tangan perempuannya, telihatnya dia selalu mengatakan maaf sambil menciumi seluruh wajahnya.

Lalu perempuan itu beraksi dalam tidurnya, tapi pria itu tampak panik karna perempuannya bereaksi dengan berkejang. Dan juga alat untuk jantungnya memperlihatkan hampir bergaris lurus, pria itu hanya bisa menangis dan merapalkan doa untuk orang tercintanya. Sampai sang Dokter datang memeriksa dan memberinya kabar buruk.

The Game [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang