Halo pembacaku sayang! Di bab spesial kali ini, aku ingin mendedikasikan sebuah ucapan terima kasih kepada salah satu pembaca La Tuberéuse yang sungguh kreatif, estetik, dan terniat dalam mengapresiasi cerita ini!
Check this out, review dan visualisasi termanis yang pernah aku baca:
Jujur sambil nulis ini aku masih gemeteran (eh bukan ya), masih terharu banget, soalnya ini pertama kali ada pembaca yang nge-tag dan mendedikasikan satu row di nstagram feeds-nya untuk ceritaku. Duh! Beneran terharu!
Kalau kalian sempat main-main ke IG-nya (@ utarakanpadamereka), titip tap dua kali dari aku ya! Salam penuh ❤️ dari kita yang sama-sama menikmati ceritanya Ran dan Matt.
Sebelum udahan, aku mau minta maaf banget karena nggak update cerita ini dengan rajin dan teratur. Jujur kehidupanku sekarang lagi agak amburadul.
But, still, cheers to see you on the next (many many) chapters!
Aku sayang sekali sama kalian yang udah luangin waktu buat baca La Tuberéuse. Kalian bikin hidupku terus berputar, ngasih aku semangat dan melanjutkan kewarasan di tengah bangsatnya kehidupan budak kapitalisme di ibukota :' (elahhh).
Lots of love and gratitude,
Author Otter (Zeb) 🦦
KAMU SEDANG MEMBACA
La Tubéreuse
ParanormalRan hanya menginginkan dua hal dalam hidupnya; bisa melihat hantu, dan tahu rasanya punya kakak. Tumbuh dalam didikan trah Kuncoro, famili Jawa klenik yang bisa melihat makhluk gaib, Ran merasa kesepian karena dia satu-satunya manusia 𝘯𝘰𝘳𝘮𝘢𝘭...