𝚃𝚠𝚎𝚗𝚝𝚢 𝚘𝚗𝚎

853 111 17
                                    

Setelah acara menangis karena ada kecoa di kamar mandi kini Al tidur dengan tidak elit.

Kepala yang ia tidurkan di bawah meja dengan kaki yang berada di sofa dan badannya yang ia tidurkan di karpet berbulu.

"Ya Allah si Adek tidur gini amat dah" kata El menggelengkan kepalanya dengan berkacak pinggang menatap kesal adiknya itu.

"Papa!! Adek disini" teriak El karena mereka sedang mencari Al yang tadi pergi tanpa pamit ke kamar, tapi setelah menyusulnya ke kamar Al malah tidak ada dan kini.ia menemukannya tidur dengan tidak elit.

"Astaga nih anak tidurnya aktif banget, ntar kalo ke bentur meja pasti nangis" kata Arkan sedangkan David yang berada di sampingnya menjitak pelan kepala abangnya itu.

"Kalo kebentur ya pasti nangis lah bege, Abang otaknya lemot amat sih"

"Heh kurang ajar banget main kotak kepala orang!" Kata Arkan berkacak pinggang menatap tajam adiknya itu.

"Abang udah! Nanti Adek bangun!!" Kata El mencoba melerai keduanya.

Keduanya tidak mendengarkan El dan terus berdebat maka dari itu El pun pergi memanggil orangtuanya.

"Biarin.. Abang gue sendiri kok Lo yang repot"

"Karna lo Adek gue anjim"

"Eh goblok otak gue ikut lemot anjing" teriak David

Dug!

"HUWAAAAA"

"Astaga Adek!" Mereka berdua langsung kompak melihat ke arah Al yang kini sudah duduk dengan mengusap usap jidatnya.

"Huwaa.. mama sakittt hiks"

Tap

Tap

Tap

"Astaghfirullah sayang.. kok nangis hm? Apa yang sakit?" Tanya Airiska langsung membawa tubuh mungil Zio ke pangkuannya.

"Hiks.. tadi kebentul meja mah huaa, sakit hiks"

"Cup cup.. sini sama papa" kata Ryan langsung menggendong tubuh mungil Al dalam gendongan koalanya.

"Hiks hiks sakit" Al menduselkan kepalanya di dada bidang Ryan.

"Cup.. sini sini papa liat, memar gak?" Tanya Ryan menghentikan kepala Al yang terus mendusel duselkan nya di dada bidangnya.

"Ush.. memar dek, ma tolong ambilin kotak P3K dong ma" kata Ryan pada sang istri dan di jawab anggukan olehnya.

"Sini sayang mama obati" kata Airiska

"Gamau hiks gamau" kata Al kembali menggelengkan kepalanya.

"Sayang.. biar sembuh oke? Adek diem aja, diobatin biar gak sakit lagi" jelas Ryan menenangkan Al.

"Bener ya gak sakit? Awas kalo papa boong" kata Al dengan sesenggukan.

"Iya gak sakit dek.. kalo sakit gigit tangan papa aja deh" ucap El menimpali.

"Iya deh" kata Ryan pasrah.

Ryan pun membalikkan tubuh Al menjadi menghadap ke depan, lalu tangan besarnya memeluk pinggang Al sembari menggumamkan kata penenang.

"Aaa sakit sakit sakit,, mama jangan di tekan lukanya!" Kata Al kesal karena Airiska menekan luka memar di jidatnya.

"Iya sayang biar gak tambah benjol nanti kalo benjolnya tambah besar gimana?" Tanya Airiska dijawab gelengan oleh Al.

"AAAAAAAAAAA" Teriak Ryan saat Al menggigit tangannya dengan kuat.

"Hiks hiks... Sakit hiks huwaa!!"

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang