𝚝𝚑𝚒𝚛𝚝𝚢 𝙾𝚗𝚎

809 115 19
                                    

2 tahun sudah mereka habiskan waktu mereka untuk berkumpul bersama, keluarga Arselo dan Danesh sudah berdamai karena permintaan Al yang saat itu tak sengaja mendengar percakapan keluarganya.

Saat ini kedua keluarga besar itu sedang berada di New York karena akan merayakan ulang tahun Al yang ke 15 tahun, lebih tepatnya liburan.

Mereka merayakan ulang tahun Al dengan meriah, berbagai balon berbentuk seperti hewan dan tumbuhan banyak bergantungan di dinding, suasana di pesta itu adalah suasana bahagia, Al juga bahagia melihat semua keluarganya tersenyum dan sehat wal'afiat.

"Tes 1, 2, 3"

"Ekhem.. perhatian semuanya!! Sekarang waktunya potong kue, untuk keluarga Arselo dan Danesh kami persilahkan"

Al hanya diam duduk di kursi yang sudah di sediakan untuknya, jujur ia bingung harus melakukan apa karena ia malu jika berada di tempat yang ramai.

"Potong kuenya, potong kuenya, potong kuenya sekarang juga, sekarang- ju-ga, sekarang ju--ga"

Prok prok prok.

Tepukan tangan meriah dari para tamu undangan, pesta ulang tahun Al dilaksanakan di hotel milik Vano yang berada di New York, dan para tamu undangan pun hanya para babu mereka yang baik mungkin.

"Selamat bertambah usia bontot!!" Kata Tammy mencubit pipi Al membuat Al kesal.

"Gak usah cubit cubit!! Nanti pipi Al melar!" Kata Al menggembungkan pipinya lucu.

"Cup cup cup.. bayinya nangis"

"Kakak!!"

"Hahaha"

"Happy Birthday baby nya bunda.. sehat terus ya sayang" kata Inne memeluk Al dan mencium kening Al.

"Selamat ulang tahun jagoan ayah!! Udah gede aja deh,, tapi badannya masih kecil hehe" kata Ananda membuat Al mengerucutkan bibirnya.

"Kan masa pertumbuhan ayah, lihat aja nanti kalo Al udah besar pasti ayah kalah sama Al wle" kata Al memeletkan lidahnya membuat mereka terkekeh.

"Iya deh kita percaya" kata Ananda diiringi kekehan kecil.

"Oy bayik! Umurnya makin kurang aja, sehat terus ya bayik" kata Bara mengusap lembut rambut Al membuat Al mendengus.

"Abang ih!! Rambut Al jadi gak rapi lagi!!" Kata Al kesal.

"Hay sayangnya Daddy.. selamat bertambah umur yaa,, semoga yang disemogakan tersemogakan" kata Vano mengencup singkat pipi berisi milik Al.

"Aamiin" ucap Al dan lainnya.

🍑🍑

Jam menunjukkan pukul 17.45 dan pesta itu belum selesai, tinggal satu acara lagi yaitu membuka hadiah walaupun satu saja yang di buka tapi setidaknya ada pancaran kebahagiaan dari diri Al.

"Ayo sayang buka kadonya" kata Inne

"Al cape nda" kata Al dengan rengekannya.

"Udahan aja ya? Kasian Al nya cape" kata Ananda membuat Inne sedih.

"Gak papa ayah, tapi satu kali aja ya.. habis itu Al mau bobo" kata Al dengan senyuman khasnya, walau wajahnya sudah pucat tapi tidak akan ada yang menyadarinya.

"Yeay.. ayo sayang buka yaa kado dari bunda" kata Inne girang.

Al hanya tersenyum melihat bundanya bahagia, rasanya Al ingin terus seperti ini, bahagia dan tak ada yang mengganggu kebahagiannya.

"Huft, kalo udah gak kuat bilang ya sayang" kata Ananda, sebetulnya daritadi Ananda khawatir dengan kondisi putranya yang sudah lemas, dan hanya ia yang menyadarinya bahwa wajah Al yang sudah lumayan pucat.

Al maju ke arah hadiah yang bertumpuk di tempat yang sudah disediakan, ia mengambil kotak yang pastinya hadiah dari sang bunda.

Ia membawa kotak itu dan membukanya, tadaaaa...








































😛




















































🎉
















































🎊








































🎂












































🎀











































🎁

















































Bruk.

"Astaghfirullahhal'azim!! Al!" Pekik semua orang lalu berlari menghampiri Al yang sudah tergeletak di lantai.

[TBC]

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang