𝚝𝚑𝚒𝚛𝚝𝚢 𝚝𝚠𝚘

743 108 19
                                    

Setelah beberapa hari lalu Al tumbang, kini ia sudah kembali ceria dan sudah berada di rumahnya, Al sekarang berada di taman belakang sembari menghitung semut yang berjalan membawa sesuatu di punggungnya.

"Hey semut! Dari tadi diajak bicara malah asik jalan aja" gerutu Al kesal.

"Dek, kamu ngapain?" Tanya Bara yang pusing mencari Al sana sini dan ternyata berada di taman.

"Ish jangan panggil dek! Al udah gede tau!!" Kata Al tanpa menatap lawan bicaranya.

Bara hanya menggidikkan bahunya acuh dan mendekat ke arah Al karena jiwa keponya mengoar ngoar.

"Astaga Al!! Kamu ngapain sih disitu?!! Itu semutnya banyak!!! Nanti digigit kamu nangis loh!" Kata Bara syok karena adiknya itu malah duduk bersila sembari memainkan kelereng dan melintasi semut semut yang berjejer rapi.

"Ihh Abang brisik! Diem deh" kata Al

Dug

Al mengalihkan pandangannya ke arah buah mangga yang jatuh dari genteng, eh salah, pohon.

"Wahh mangga!!" Kata Al langsung berlari menghampiri pohon mangga meninggalkan Bara yang asik mengomel tanpa menyadari bahwa yang ia nasehati sudah kabur mengambil mangga.

"Paham nggak sih?" Tanya Bara lalu menatap tempat Al tadi.

"Loh? Eh, Al!!" Teriak Bara panik.

"Al! Kamu dimana?!!"

Bugh.

"Aduh!" Pekik Bara

"Brisik!" Kata Al yang asik memakan mangga diatas pohon.

"Ya Allah Al!! Turun!!! Woy astaghfirullahhal'azim.. bunda,, anakmu cosplay jadi monyet nih!!" Teriak Bara membuat penghuni mansion keluar dan menghampiri mereka.

"Ada apa bara?" Tanya Vano kesal, bagaimana tidak.. Vano sedang berada di alam mimpinya dan di kejutkan teriakan menggema dari sang putra membuatnya kesal setengah mati.

"Tuh liat keponakanmu dad" kata Bara menunjuk ke atas pohon.

"Astaghfirullah Al!! Turun sayang! Kamu ngapain disitu?!!" Kata Inne panik.

"Dek ya Allah! Kalo mau latihan loncat dari atas jangan di pohon dek, mending di atap genteng aja" kata Aji asal.

Bugh.

"Yang bener kalo ngomong!" Kata Arnold kesal.

"Ye sorry"

"Al.. turun ya, banyak semutnya loh, nanti digigit" kata Ridho membujuk sang adik.

"Gak mau, Al mau makan mangga"

"Al turun dulu ya.. gimana kalo mangganya jadiin jus aja? Enak loh" kata Ananda yang kebetulan ada ide muncul di otaknya.

"Bener ya?" Tanya Al dan diangguki semangat oleh mereka semua.

"Oke Al turun, ayah! Tangkep Al ya" kata Al yang sudah bersiap siap untuk turun.

Hap.

"Yeay tangkapan ayah the best" kata Al lalu turun dan masuk ke dalam mansion meninggalkan mereka yang masih menormalkan detak jantung mereka masing-masing.

"Untung gak punya riwayat jantung"

"Alhamdulillah jntungku bersenam"

"Astagaa anak siapa ituu"

"Bungsu minim akhlak."

"Ayah buruan!!! Katanya mau bikin jus!!" Teriak Al membuat mereka semua tersadar dan langsung masuk menghampiri Al yang sudah anteng duduk di meja makan.

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang