𝚂𝚒𝚡𝚝𝚎𝚎𝚗

969 125 21
                                    

Keesokan harinya kini Al sudah mengingat mereka, walau sedikit tapi ananda dan lainnya memaklumi.

"Dek mau ikut abang ke taman gak?" Tanya Arnold yang kini duduk di samping anak itu yang masih asik dengan mainan pemberiannya tadi.

"Engga Adek mau disini aja" kata Al tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Arnold yang hanya tersenyum tipis.

Sakit banget dicuekin Adek sendiri hiks, batin Arnold.

"Adek.. mam dulu yuk" kata Inne yang Baru saja kembali membawa bubur di tangannya.

"Adek gamau bubul nda" kata Al menatap mohon Inne yang kini duduk di kursi yang sudah di sediakan di samping brankar.

"Kenapa gak mau? Enak loh,, ini buatan bunda" kata Inne membujuk sang anak agar mau makan.

"Iya dek enak loh, kalo gak mau ya udah buat bang idho aja" kata Ridho yang langsung mendekat ke arah Inne.

"Engga!! Ga boleh! Bunda aaa, Adek mau mam nda" kata Al membuka mulutnya untuk menerima suapan dari bundanya.

Ananda yang berdiri di samping sang istri hanya tersenyum saat melihat bungsunya dengan ceria memakan bubur buatan istrinya.

Setelah selesai Al minum obat dan langsung di suruh istirahat, tapi anak itu menolak.

"Adek nda mau istilahat yayah!!" Kata Al yang berada di gendongan Ananda.

"Terus Adek mau apa?" Tanya Ananda lembut.

"Pulang.. Adek mau pulang" Jawab Al menatap wajah tampan Ananda iwoww meminta persetujuan.

"Nanti ya kalo cairannya udah habis" kata Ananda membuat Al mempoutkan bibirnya kesal.

"Iya, tapi kapan yah?" Tanya Al sendu.

"Nanti sore sayang" Jawab Ananda dan Al kembali menghela nafas.

"Oke deh, tapi janji pulang ya, Adek nda mau disini" kata Al dengan nada lucunya membuat Ananda terkekeh gemas.

Cup.

"YAYAH NDA BOLEH CIUM TAU!! BUKAN MUHRIM!!!!" Teriak Al saat mendapatkan sedangkan tiba tiba.

"Heh siapa yang ngajarin begituan? Kan ayah ayahnya Adek jadi kalo ayah cium Adek gapapa dong" lanjut Ananda.

"Rayhan kalo dicium selalu bilang begitu yah" kata Al mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Emang benel boleh cium ya?" Tanya Al membuat Ananda gemas.

Cup.

"Ihhh yayah cium Adek lagi" kata Al melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Boleh dong sayang, cium ayah dong baru boleh pulang tapi nanti sore" kata Ananda tanpa aba aba Al langsung mencium ayahnya.

Cup.

"Sayang yayah!" Kata Al lalu menduselkan wajahnya di dada bidang Ananda membuat Ananda terkekeh geli.

🍑🍑🍑

Kini Al sudah berada di mansion milik ayahnya yang berada di sana, ya memang ayahnya ini punya mansion di beberapa Negara tapi tidak ada penghuninya paling juga setan yang huni.

"Bang Aji!!" Teriak Al yang berjalan dengan langkah kecilnya menuju sang abang yang sibuk dengan laptopnya.

"Hey baby nya abang"

Cup.

"Uwahh abang kangen tau" kata Aji langsung membawa sang adik ke dalam pangkuannya.

"Abang ko kemarin gak jenguk Adek? Adek udah inget abang loh" kata Al

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang