𝚃𝚠𝚎𝚗𝚝𝚢

902 133 10
                                    

Pagi harinya kini mansion sedang dilanda kepanikan karena Al yang pingsan tiba tiba saat merengek meminta gendong pada papanya yang jelas sudah berangkat kerja, dan sekarang Airiska yang sudah sembuh dari sakitnya langsung panik dan menyuruh bodyguard menyiapkan mobil dan membiarkan Arkan yang menggendong Al ala bridel style.

"Cepet om!" Kata El yang ikut panik karena sekarang ia punya tanggung jawab untuk melindungi adiknya.

Tak butuh waktu lama mereka sampai di rumah sakit, Al langsung ditangani dengan baik oleh dokter disana.

Mereka semua bernafas lega saat mendengar bahwa kondisi Al baik baik saja, dan ia hanya kelelahan dan berakhir demam tinggi.

Brak

Ryan, pria itu datang tergesa gesa menuju ke ruang rawat Al dengan kacau, bahkan pria itu sekarang terlihat mirip seperti gembel.

"Papa.. bisakah kau perbaiki pakaianmu itu?" Tanya David menggelengkan kepalanya saat melihat penampilan Ryan.

"Gimana keadaan Al?" Tanya Ryan dengan wajah khawatirnya.

"Al baik baik saja pa" Jawab Airiska, wanita itu sibuk mengusap lembut rambut putranya.

"Kenapa bisa pingsan?" Tanya Ryan.

"Bangun tidur dia merengek mencarimu dan meminta gendong olehmu, tapi aku bilang jika kau sudah berangkat kerja dan alhasil ia nangis kejer dan pingsan" jelas Airiska ia sudah kesal setengah mati dengan suaminya itu, bisa bisanya saat Al menangis histeris tadi suaminya tidak mengangkat telfonnya dan berakhir Al pingsan dan membawa anak itu ke rumah sakit.

"Eugh"

"Al.. sayang, ada yang sakit hm?" Tanya Airiska

"Hiks hiks papa gendong huwaa.. papa mau papa hiks hiks papa ngga boleh pergii" kata Al kini kembali merengek dan merentangkan tangannya agar Ryan mau menggendongnya.

Ryan dengan senang hati menggendong Al tanpa merasakan beban, Al itu ringan katanya.

"Kenapa hm?" Tanya Ryan.

"Ada yang sakit?" Lanjutnya.

"Pusing hiks papa ngga boleh kerja! Papa sama Al ngga boleh kemana mana" kata Al kini menjadi galak dan manja karena beginilah sifatnya, random jika sedang sakit.

"Iya iya, papa enggak kerja.. sekarang Al bobo lagi ya?" Kata Ryan tapi anak itu menggeleng dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Ryan.

"Mau mam gak?" Tanya Airiska

"Ngga mau.. mau susu" kata Al lalu mencari posisi nyaman di gendongan Ryan.

"Jeno.. ambilkan susu" kata Airiska menyuruh bodyguard suaminya itu.

"Baik nyonya"

Jeno langsung memberikan susu itu kepada nyonya nya.

"Ini sayang" kata Airiska memasukkan ujung dot susu itu ke mulut Al. (Biar gemes jadi pakenya dot😭🙏)

Al tidak peduli jika susunya berada di dalam dot, yang ia inginkan sekarang adalah perhatian Keluarga barunya, karena memang Al jika rewel pasti akan sangat manja.

"David pulang dulu ya sama bang Arkan, tadi temen abang bilang mau kesini" kata Arkan pada kedua orangtuanya.

"Iya, kalian pulang aja" kata Ryan.

"El gak ikut?" Tanya David

"Gamau.. mau nemenin Al aja" Jawab El yang sedari tadi berniat menjaili Al saat tidur tapi malah tatapan tajam yang ia dapatkan dari Ryan.

"El.. mending ikut pulang sana, kamu mandi dirumah terus berangkat sekolah, sekalian izinin Al karna dia sakit" jelas Ryan.

"Ish papa mah gak like" kata El mengerucutkan bibirnya sebal.

"Ya udah kita pulang dulu ma, pa" kata Arkan langsung menarik David dan El keluar dari ruangan itu.

"Iya, hati hati di jalan!" Kata Airiska dan dibalas acungan jempol oleh David dan El.

"Itu Adek udah tidur, baringin aja di brankar" kata Airiska dan diangguki oleh Ryan.

Dengan perlahan Ryan membaringkan tubuh mungil Al di brankar, Al terusik lalu dengan sigap Airiska mengusap lembut punggung kecil Al.

"Kamu udah makan belum?" Tanya Ryan pada sang istri.

"Belum, tadi belu sempet soalnya Adek nangis nyariin kamu" Jawab Airiska dan Ryan pun mengangguk.

"Ya udah sana sarapan di kantin, biar ku yang jagain Adek" kata Ryan

"Iya.. kalo ada apa apa telfon ya" kata Airiska

Airiska pun keluar dan di ruangan itu tersisa Ryan dan Al yang sudah nyenyak di Alam mimpinya.

🍑🍑

Sudah 5 hari berada di rumah sakit kini Al sudah sehat seperti sedia kala, sekarang ia sedang bermain di taman belakang mansion bersama dengan kedua abangnya.

"Abang.. adek mau renang" rengek Al yang sudah bosan duduk di rerumputan sembari memakan biskuit dan susu.

"Nggak boleh dek.. kan baru sembuh" kata David yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Ngga mau huaa mau renang abang" kata Al memanyunkan bibirnya.

"Nggak boleh.. masuk aja yuk, bentar lagi makan Siang" kata El menghampiri Al yang sedang berguling guling di rerumputan.

"Huwaaa ngga mau.. mama!! Huwaa abang nakal" tangis Al

"Baby.. hey sayang, kenapa hm?" Tanya Ryan yang menghampiri mereka karena ingin mengajak mereka untuk makan Siang.

"Huwaa papa, bang dav sama El nakal" kata Al merentangkan tangannya meminta untuk gendong.

"Sutt udah ya nangisnya, nanti biar papa hukum mereka berdua, sekarang Adek sama abang masuk yuk makan dulu terus abis itu bobo Siang" kata Ryan diangguki oleh mereka bertiga.

"Engghh papa Adek mau pup dulu, gak tahan" kata Al dengan muka memerah.

"Eh iya bentar bentar" kata Ryan lalu berlari menuju ke kamar mandi menyuruh Al masuk dan menyelesaikan Bab nya.

"Astaga.. Adek ada ada aja" kata David terkekeh kecil melihat tingkah adiknya itu.

"Dah yok bang.. ke dalam" kata El dan diangguki oleh David.

"Loh kalian, papa sama Adek mana?" Tanya Arkan dengan wajah Segar Bihar karena habis mandi karena baru saja pulang dari kampusnya.

"Ada di kamar mandi, si Adek kebelet pup katanya" Jawab El lalu duduk di samping kursi abang pertamanya.

"Oohhh"

"Mah.. piknik yuk, sekali sekali.. udah lama loh kita gak liburan bareng, kalian sibuk ngurusin pekerjaan mulu" kata El pada Airiska yang Baru saja duduk di depannya dengan membawa sayur sop.

"Boleh tuh.. mau kemana? Tapi tanya papa dulu" kata Airiska dan diangguki keduanya.

"Tapi arkan gak ikut ya mah.. soalnya mau ke Bandung selama 1 Minggu bareng temen biasa" kata Arkan

"Terserah.. tapi kalo Adek maksa mama gak bantuin" kata Airiska, karena Al jika berpergian pasti akan membawa keluarganya lengkap, kecuali saat sekolah.

"Iya.. nanti arkan bilang Adek kok" kata Arkan dijawab anggukan oleh Airiska.

"PAPA!!! KRANNYA MATI!!" Teriak Al membuat mereka terkejut.

"Iya dek bentar, papa juga lagi benerin nih" kata Ryan yang berada di belakang kamar mandi untuk mengecek krannya.

"BURUAN PAPA!!!" Teriak Al

"Sebentar baby!!" Jawab Ryan yang juga berteriak.

"Astaga.. mereka berdua" kata Airiska lalu diiringi suara tawa oleh mereka yang mendengarnya.

"HUWAA PAPAAAAAAA!! ADA KECOAAAAA!!!!!!!"

[TBC]

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang