𝚝𝚑𝚒𝚛𝚝𝚢

817 106 13
                                    

Kini Al dan Keluarga sedang perjalanan pulang setelah Al yang merengek karena dikerjai oleh sang ayah dan berakhir Ngambek akhirnya mereka pun pulang dengan Al yang tidur di pangkuan sang ayah.

"Mampir kemana dulu nih?" Tanya Grizelle

"Gak usah ma.. langsung pulang aja, kasian Adek" kata Inne dan diangguki oleh mereka.

"Ya udah pulang aja ya" kata Danesh

Setelah beberapa menit kemudian mereka pun sampai di mansion keluarga Danesh, mereka tidak ingin merepotkan Ryan dan keluarganya lagi.

"Loh Adek kenapa?" Tanya Shelli khawatir.

"Cuma tidur kok" Jawab Grizelle saat Albert ingin membuka suara.

"Ya udah aku ke kamar dulu, kasian nanti tidurnya Adek gak nyaman" kata Ananda dan diangguki mereka semua.

Ananda membawa Al ke kamarnya dan membaringkannya perlahan lalu mengencupinya singkat sebelum pergi meninggalkan Al agar tidurnya tidak terganggu.

🍑🍑🍑

Hari ini adalah tepat hari bahagia Ridho, lebih tepatnya hari buruk di hari bahagianya.

Sekarang, Ridho beserta Keluarga Arselo dikirim oleh Keluarga Danesh ke pulau terpencil dan jarang dihuni, mereka tersiksa disana, mulai dari mencari makan yang susah dan tidak ada tempat untuk tidur.

"Hari ini hari ulang tahun Ridho, seharusnya menjadi hari bahagia buat Ridho.. bun, Ridho kangen" Ridho berada di tepi laut sendirian, sedangkan yang lainnya sibuk berebut makanan.

"Dek.. maaf abang ikut benci kamu,, jujur abang sebenarnya gak percaya kalau yang melakukan itu kamu.. abang sayang adek, maafin abang"

Sedangkan Al, bocah mungil nan polos itu sedang bermain dengan keluarganya, hanya saja ia kali ini tidak cerewet. Anak itu hanya diam dan menurut perintah keluarganya.

"Adek kenapa kok diem aja?" Tanya Inne membuat Al menoleh, bibirnya ia lengkungkan ke bawah.

"Hiks.. hari ini Abang ulang tahun ndaa,, Adek kangen Abang idho hiks hiks" Al menangis meraung mencari Abang terakhirnya yang tepat hari ini ilang tahun.

"Sutt.. Abang kan udah besar, Adek ketemu Abang lain kali aja ya.. Adek juga baru sembuh, nanti malah sakit lagi loh" kata Ananda yang sedari tadi memangku Al yang tampak murung.

"Hiks, gak mau.. mau Abang ayah, bunda hiks"

"Sutt iya iya, bunda bilangin Abang dulu ya.. jadi Adek diem dulu oke?" Kata Inne membuat Al mengangguk lucu sambil mengedipkan matanya beberapa kali karena gatal.

"Udah yuk bobok sama ayah" kata Ananda menggendong Al ala koala.

"Hiks, tapi nanti Abang kesini kan?" Tanya Al sesenggukan.

"Iya.. tapi Adek bobok dulu, nanti kalo Abang Dateng Adek jadi lebih fres kan gak ngantuk" kata Ananda diiringi kekehan kecil.

Al hanya mengangguk karena matanya sudah mulai memberat, ia pun memejam berharap jika ia membuka matanya sang abang berada di sampingnya.

Ananda dan Inne tersenyum tipis melihat Al yang tidur dengan posisi meringkuk seperti bayi.

"Alex!! Jemput Ridho, Arnold, dan Aji. Saya tunggu 2 jam dan mereka harus sudah berada di hadapan saya!" Kata Ananda dengan nada rendahnya, Inne mengusap lembut lengan suaminya untuk memenangkannya.

"Baik tuan"

Alex pergi meninggalkan keluarga kecil itu, Ananda tersenyum tipis melihat sang istri yang mencoba menenangkannya.

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang