𝚝𝚑𝚒𝚛𝚝𝚢 𝙵𝚒𝚟𝚎

879 91 18
                                    

Hari ini adalah hari Senin, hari dimana semua orang benci dengan hari itu terutama anak sekolah.

Tapi tidak dengan si bungsu Al yang justru bersemangat untuk sekolah, sedangkan Ridho yang kini kuliah malah duduk lesu tanpa semangat sama sekali.

"Kenapa dho? Kok loyo gitu?" Tanya Aji dengan bahasa jawanya.

"Lelah, letih, loyo"

"Abang hari ini berangkat kuliah kan?" Tanya Al dan dijawab anggukan lesu oleh Ridho.

"Al nebeng ya hehe" kata Al sukses membuat Ridho kembali bersemangat.

"Oke, buruan sarapannya ntar telat" kata Ridho lalu memakan sarapannya.

Arnold dan Aji yang melihat Ridho tersenyum mengejek mereka pun geram tapi berusaha menahan agar tidak berteriak di depan makanan, kan gak baik.

Beberapa menit kemudian...

"Yok bang berangkat, Al udah siap nih" kata Al dengan tas yang sudah berada di punggungnya.

"Oke, eh bentar pamit ke bunda sama ayah dulu" kata Ridho membuat Al menyengir.

"Hehe lupa"

"Bundaa, ayahhh"

"Al.. jangan teriak teriak ish, masih pagi loh ini" kata Inne menghampiri putra bungsunya yang hanya nyengir tak berdosa.

"Bunda, Al sama bang idho berangkat ya" kata Al mencium punggung tangan Inne.

"Kiss dulu" kata Ananda tersenyum jahil.

Cup

Cup

Kedua pipi Ananda di cium oleh Al, Ananda tersenyum dan mengusap rambut Al gemas.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

🍑🍑🍑

Sekarang Al sudah berada di kelasnya, ia hanya memperhatikan guru sejarah yang sedang bercerita yang membuatnya mengantuk tapi ia harus menahannya.

Kringgg

Bel istirahat pun berbunyi, para siswa siswi bersorak gembira dan keluar menuju ke kantin. Murid gak punya akhlak.

"Dek"

"Abang" Al berjalan menuju ke arah kakaknya yang sudah menunggunya di depan kelas.

"Mau ke kantin gak?" Tanya Rayhan saat adiknya sudah ada di depannya.

"Ke toilet dulu Ray, Al mau pipis" kata Al membuat Ridho terkekeh.

"Oke" kata Rayhan lalu menggandeng tangan Al menuju ke toilet.

Mereka pun pergi menuju ke toilet, Rayhan menunggu di luar sedangkan Al pergi ke toilet sendiri.

Ceklek

Bruk!

"Astaghfirullah" Al terkejut dan terjatuh saat ada orang di depan pintu toilet yang ia masuki tadi.

"Udah sembuh lu? Gue denger lu berobat di luar negeri ya?" Tanya siswa itu.

Al hanya diam menatap sendu siswa di depannya, dia adalah Rendi orang yang ia temui 1 tahun yang lalu saat ada orang yang membuatnya terluka.

"Kalo ada orang nanya itu dijawab! Punya mulut kan Lo?" Tanya Rendi kesal dan Al hanya mengangguk.

Tap

Tap

Tap

"Loh Rendi, kok Lo ada disini?" Tanya Rayhan membuat kedua anak itu menoleh.

"Lagi ngobrol aja sama Al, ya udah gue keluar" kata Rendi lalu pergi meninggalkan mereka.

"Udah belum Al?" Tanya Rayhan saat ia melihat adiknya hanya diam menatap punggung Rendi yang menjauh.

"Udah Ray, yuk ke kantin" ajak Al dan diangguki oleh Ridho.

🍑🍑🍑

"Al pulangg" kata Al masuk ke mansion dengan ceria, Rayhan berjalan dibelakang Al dengan wajah lelahnya.

"Ehh anak anak bunda udah pada pulang, sana mandi abis itu turun makan siang" kata Inne dan diangguki oleh keduanya.

"Oh iya Bun, nanti temenin Al ngerjain pr ya kalo udah selesai makan" kata Al dan dijawab anggukan serta senyuman oleh Inne

"Iya sayang"

"Ayo Ray ganti baju dulu, Ray daritadi udah bau tau" kata Al menarik tangan Rayhan menuju ke kamar.

Sedangkan yang ditarik hanya pasrah mengikuti langkah kecil Al yang menarik dengan ceramah.

[TBC]

HAY HAY HAY!!!
AKU PUNYA CERITA BARU NIH TAPI BINGUNG MAU UP YANG MANA

PILIH YAA,, JANGAN KACANG DONG:)

PILIH YAA,, JANGAN KACANG DONG:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. menjadi anak tengah adalah hal yang tidak diinginkan oleh seorang remaja yang terus dipaksa untuk menjadi yang sempurna, banyak tuntutan untuknya dan membuatnya tertekan di rumah, ingin rasanya ia beristirahat walau hanya sejenak tapi apalah daya karena ia tidak bisa membantah ucapan orangtuanya.

 menjadi anak tengah adalah hal yang tidak diinginkan oleh seorang remaja yang terus dipaksa untuk menjadi yang sempurna, banyak tuntutan untuknya dan membuatnya tertekan di rumah, ingin rasanya ia beristirahat walau hanya sejenak tapi apalah daya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Terluka? ya
Sendiri? ya
Menangis? ya

tiga hal yang membuat diriku menyerah akan keadaan, memakai topeng dengan ketat hingga tak ada yang menyadari bahwa diriku sedang terluka.

ku tutupi Lukaku dengan semua tawaku, senyum palsuku, bahkan tatapan mataku yang sendu dan tidak ada yang tau akan hal itu.

ku tutupi Lukaku dengan semua tawaku, senyum palsuku, bahkan tatapan mataku yang sendu dan tidak ada yang tau akan hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Hallo!!
Selamat datang di cerbung Keluarga A!!!
ikuti keseruan kami yaa
ambil baik dan buang yang buruk.

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang