𝙴𝚕𝚎𝚟𝚎𝚗

1.1K 129 36
                                    

"Gimana keadaan Ridho bang?" Tanya Inne

"Alhamdulillah keadaan Ridho udah stabil, sebentar lagi Ridho siuman" Jawab Vano

"Alhamdulillah.. makasih bang"

"Udah sana sana hus" kata Ananda mengayunkan tangannya berniat untuk mengusir abang laknatnya itu.

"Hehh anak setan!"

"Berarti abang juga dong" kata Ananda

"Sialan"

Sedangkan Aji dan Arnold sudah menerobos mereka yang asyik dengan dunianya sendiri, lebih memilih untuk melihat kondisi adiknya saja, daripada melihat om dan ayahnya bertengkar karena hal sepele.

"Brisik! Kalian bisa diem gak sih?!" Kata Inne yang sudah mulai kesal karena mereka berdua.

"Au ah, yuk bun pergi aja dari sini" kata Ananda menarik tangan Inne.

"Bunda mau sholat dulu yah" kata Inne di balas anggukan oleh Ananda.

"Ayah juga deh"

Mereka berdua sholat di mushola yang dekat dengan rumah sakit itu.

Selesai sholat dan mendoakan kesembuhan Ridho, Ananda baru mengingat kalau ia tidak melihat keberadaan bungsunya.

"Loh bun, ayah tadi gak liat Adek.. Adek mana?" Tanya Ananda yang membuat Inne kaget saat sedang membereskan mukenah yang ia pakai.

"Astaghfirullahhal'azim ayah!!!" Inne berteriak histeris lalu memeluk tubuh Ananda dengan air mata yang mengalir deras.

"Hiks hiks, bunda lupa hiks bunda lupa ayah hiks hiks.. adek, a-adek di bawa sama musuh kita yah hiks hiks" Ananda terkejut mendengarnya, ia geram dan langsung medorong tubuh Inne yang sedang memeluknya.

Ananda menyeret Inne untuk keluar dari mushola itu.

"Bagaimana kamu lalai menjaga putramu hah?! Bagaimana sifat keibuanmu hah?!!! Kau tidak becus menjaga putraku!! Dan kau sudah gagal menjadi Ibu untuk putraku!!!" Ananda mencekal kuat tangan Inne sampai meninggalkan bekas Merah disana.

"M-ma-maafin b-bun-da yah.. bunda gak bisa jagain Adek dengan baik, bunda emang gagal jadi Ibu buat Adek, maafin bunda.. bunda menyesal, tapi bunda mohon yah tolong cari Adek hiks.. bunda khawatir banget" Inne memegang tangan Ananda, dan Ananda langsung menepis kasar tangan Inne.

Inne terkejut dan hanya pasrah karena suaminya ini sudah kecewa terhadapnya, ia menangis dalam batinnya terus mengucapkan kata 'MAAF' dan meminta perlindungan untuk bungsunya Semoga selalu baik baik saja.

☁️☁️

Seseorang keluar dari mobilnya saat melihat anak yang menurutnya tidak asing, tidur di halte dengan pakaian yang lusuh.

"Siapa dia? Mengapa aku seperti mengenalnya?" Batinnya.

"Astaga.. ponakankuu" ucapnya.

Dia adalan Vano, kakak Ananda yang Baru saja ingin pulang karena ada hal yang penting dirumah, yaitu anaknya sulungnya yang pulang dari Eropa.

Dan bocah kecil yang ia temukan itu adalah Al, seseorang yang menculiknya sudah menyuntikkan obat Amnesia untuknya dan membuangnya.

"Aku akan memberi sedikit pelajaran untuk adikku tercinta" kata Vano lalu membopong tubuh Al untuk masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di rumah, Vano langsung memanggil istri tercintanya yang kini sedang sibuk di dapur.

"Astaga mas! Kamu culik anak siapa hah?!!" Istrinya yakni bernama Silvia itu membawa centong yang tadi ia gunakan untuk mengaduk nasi di magic com.

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang