𝙵𝚒𝚟𝚎𝚝𝚎𝚎𝚗

1.1K 122 13
                                    

Setelah berjuang untuk memasangkan infus di punggung tangan Al kini Al sudah tertidur karena pengaruh obat yang dipaksa oleh Bara.

"Daddy.. ray mau bobok sama Adek ya" kata Rayhan menarik ujung baju milik Daddynya.

"Oke, tapi jangan ganggu Adek ya,, biarin Adek istirahat dulu" kata Vano dibalas anggukan kecil oleh Rayhan.

Rayhan menaiki kasur Al dengan susah payah karena memang kasurnya lumayan tinggi membuatnya kesulitan untuk memanjat.

Vano terkekeh gemas melihat keantusiasan bungsunya yang kini sudah berbaring di samping Al dan memeluk tubuh mungil Al itu.

"Daddy keluar dulu ya, nanti kalo udah waktu makan mommy kesini buat bangunin kalian" kata Vano dan hanya dibalas anggukan oleh Rayhan.

---

"Hiks hiks nda.. hiks bundaa hiks,, sakit hiks,, nda.. kepala Adek sakit hiks" gumam Al membuat Rayhan terusik dari tidurnya karena merasa pergerakan dari Al.

"Adek.. bangun, kok nangisnya sambil tidur sih" kata Rayhan yang kini merubah posisinya menjadi duduk dan menggoyangkan tubuh mungil Al dengan pelan agar terbangun.

"DADDY!!!"

"MOMMY!!"

"ABANG!!!"

Brak

"Kenapa?" Tanya Bara yang ngos ngos an karena mendengar teriakan Rayhan.

"Adek nangis sambil tidur" kata Rayhan yang menatap khawatir Al.

"Bentar"

"Daddy!!!"

"Iya"

"Itu Adek ngigau (ehh bnr gk sii)" kata Bara

Vano mendekat ke arah Al yang masih memanggil manggil nama orangtuanya, ada sedikit rasa bersalah karena membawa Al kesini sedangkan keluarganya sudah panik mencarinya kesana sini.

"Adek.. sayang, bangun yuk" kata Vano membangunkan Al.

"Hiks hiks Diddy sakit hiks" kata Al yang perlahan membuka matanya.

"Mana yang sakit hm?" Tanya Vano dan tangan kanan Al bergerak memegang kepalanya.

"Hiks.. kepala Adek sakit Diddy" kata Al

"Ush ush.. sini Diddy gendong" Vano langsung menggendong tubuh mungil Al dan mengayunnya ke kanan kiri.

"Tolong ambilin dot Adek di meja makan" kata Vano dibalas anggukan oleh Bara.

"Daddy.. Adek kenapa?" Tanya Rayhan dengan mata yang berkaca kaca.

"Adek gak papa sayang, Ray ke bawah ya, disana ada mommy dan lainnya" kata Vano dibalas anggukan kecil oleh Rayhan.

Rayhan turun dari kasurnya dan berjalan keluar kamar, diikuti Vano di belakangnya yang menggendong Al ala koala.

"Dad.. ini susunya" kata Bara dibalas anggukan oleh Vano.

Vano duduk di sofa yang tersedia di ruang Keluarga dan mengambil dot itu dari tangan anaknya dan memberinya ke Al.

"Bobok lagi ya" kata Vano membuat Al mendusel duselkan kepalanya di dada bidang Vano membuat Vano terkekeh.

"Tidur dad?" Tanya Silvia dibalas anggukan oleh Vano.

"Mommy Ray mau eskrim" kata Rayhan menarik ujung baju Silvia.

"Oke sayang, yuk ke dapur" kata Silvia menggandeng tangan bungsunya.

Sementara di tempat lain.

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang