𝚃𝚠𝚎𝚗𝚝𝚢 𝚂𝚎𝚟𝚎𝚗

753 112 17
                                    

"Adek!"

"Nih minum dulu" kata Ananda dengan sigap memberi anaknya minum.

"Uhuk uhuk, ugh sak-kit hiks" kata Al setelah minum dan batuknya yang belum hilang.

"Tenang, Adek tenang ya.. jangan nangis" kata Inne ikut panik saat putra bungsunya tidak bisa meredakan batuk itu.

"Uhuk, sakit hiks da-da uhuk Adek sakit yah!!" Kata Al membuat mereka semua kalang kabut.

Tanpa pikir panjang, Ananda berlari dengan Al yang berada di gendongannya berniat membawa anaknya ke rumah sakit.

"Cepat kerumah sakit!" Kata Ananda pada sopirnya, biarlah mereka mengejarnya, ia khawatir dengan bungsunya jika terlambat ditangani.

"Adek jangan tutup matanya oke? Jangan bikin ayah khawatir ya" kata Ananda sungguh, hatinya tidak tenang saat Al kesusahan bernafas.

"Uhuk, sakit ay-yah hiks" kata Al sebelum kegelapan yang dapat ia lihat.

"ALFABIAN ARSELO!!" Teriak Ananda saat tubuh anaknya melemah di dalam dekapannya.

"LEBIH CEPAT BODOH!" Bentak Ananda pada supirnya itu.

"Maaf tuan, di depan macet" kata sang supir membuat Ananda prustasi.

"Nyalakan sirine!" Kata Ananda, ia tidak mau anaknya kenapa kenapa.

Sang supir langsung menyalakan sirine, dengan seketika mobil mobil itu menyingkir, memberi jalan untuk mobil Ananda melaju, sang sopir langsung menancapkan gasnya dan melaju di atas rata-rata.

Tap

Tap

Tap

Sesampainya di rumah sakit, Ananda berlari kesetanan dengan meneriaki dokter beserta suster yang berlalu lalang.

"CEPAT TOLONG PUTRAKU!" Kata Ananda membaringkan tubuh putranya ke brankar yang dibawa oleh suster.

Al dilarikan ke ruang UGD, Ananda duduk di kursi tunggu dengan keadaan kacaunya, bajunya acak acakan bahkan wajahnya terlihat seperti gembel.

Tap

Tap

Tap

"Ananda! Bagaimana kondisi Al?!" Kata Danish khawatir, baru saja ia bisa melihat cucu bungsunya tapi yang terjadi malah ini.

"Masih diperiksa pa" kata Ananda lalu ia memeluk Inne yang lebih kacau darinya.

"Adek yah hiks.. Adek hiks hiks.. Adek gak pergi ninggalin kita kan yah? Hiks bunda gak mau Adek pergi hiks" kata Inne meraung di dalam pelukan Ananda.

🍑🍑

Setelah menunggu berjam jam kini pintu UGD terbuka, menampilkan sosok pria dengan seragam dokter dan mereka langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan.

"Bagaimana keadaan anak saya?!" Kata Ananda yang panik sedaritadi.

"Maaf, diantara kalian.. siapa keluarga kandungnya?" Tanya dokter itu.

"Saya" kata Ananda

"Mari ikut saya"

"Aku ikut" kata Inne dibalas gelengan oleh Ananda.

"Kamu disini aja, biar  aku sama papa yang ngatasin" kata Ananda menenangkan Inne dibantu sang mama dan Airiska.

"Kalau terjadi apa apa sama Adek bilang ya" kata Inne dan diangguki oleh Ananda.

Ananda dan Danesh pun pergi mengikuti dokter, sedangkan Inne dan lainnya mengikuti suster yang mendorong brankar Al menuju ke ruang rawat khusus keluarga mereka.

Baby Al [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang