Breathless 31

1.5K 281 57
                                    

Voment ya^^

Je A membawa ponsel genggamannya keluar kamar Jira setelah memastikan kakaknya itu sudah terlelap di ranjangnya. Dengan hati-hati dan mencoba melangkah tanpa suara, Je A menuruni tangga untuk kemudian mendudukan dirinya di sofa ruang tamu. Ini sudah hari ke 4 sejak Jira diperbolehkan pulang. Sementara kata sang Ayah mertua dari kakakknya, Baekhyun sedang diobservasi untuk menentukan apakah sudah bisa diperbolehkan pulang hari ini.

Jadi sehari setelah kecelakaan Baekhyun, kedua orang tuanya jelas Je A beritahu tentang keadaan pria itu. Tentu saja keduanya terkejut pun ternyata kabar buruk itu sampai pada Yebin di Jepang. Hanya kedua orang tua Baekhyun yang datang karena Yebin dilarang mengambil penerbangan ke Korea meski wanita itu mengkhawatirkan kedua kakakknya setengah mati. Jadi memang lewat panggilan saja Yebin bisa tahu perkembangan Baekhyun dan Jira.

"Jira Eonni baru saja tidur."

"Ah, apa hari ini dia makan dengan baik?"

Je A mengangguk meski Yebin tidak bisa melihatnya, "Hng. Tapi ya kau tahuㅡperlu sedikit drama."

"Hidupmu kan memang penuh drama." Ejek Yebin yang dibalas desisan kesal Je A.

"Semoga saja Oppa juga bisa pulang hari ini. Aku baru saja menghubungi Ibu, katanya mereka menunggu dokter visit. Oppa juga sudah banyak mengomel ingin pulang, kurasa dokter akan memulangkannya tanpa pikir panjang. Suaranya bisa memperparah pasien lainnya." Kata Yebin panjang lebar.

Je A terkekeh tanpa suara. Mungkin rasanya terlalu percaya diri, tapi ia yakin bahwa Yebin sedang berusaha menghiburnya.

"Kuharap begitu." Komentar Je A pendek.

"Kau sudah ijin bosmu?" Tanya Yebin lagi.

"Sudah, karena dengar kemungkinan Baekhyun Oppa bisa pulang, jadi aku ijin pada bosku untuk tidak datang ke kafe. Yebin, kau tahu? Ternyata yang rapat dengan Oppa itu bosku."

"Sungguh?"

"Iya!"

"Dia baik sekali ya? Tidak salah ingat, kau terlalu banyak ijin ngomong-ngomong. Jangan-jangan kata Sehun benar, dia menyukaimu. Siapa namanya? Park Chanㅡ"

"Wah, ketahuan ya?! Kalian berdua banyak menggunjingkanku di belakang?"

"Tidak juga. Kami juga sering menggunjingkanmu di depan kan?"

"Yebin~a, Heishh!" Je A bisa mendengar Yebin tertawa puas, "Dia memang baik pada semua karyawannya."

"Terspesial adalah Han Je A. Benar?"

"Tidak begitu. Dia memang betulan baik pada siapapun. Bahkan pada Jira Eonni. Kau ingat kan? Dia itu yang pertama menolong Jira Eonni saat pingsan. Ngomong-ngomong dia ikut mengkhawatirkan keadaan Oppa dan Eonni. Aku jadi sungkan."

"Benarkah? Mungkin dia menggunakan jurus jitu kebanyakan pria yang sedang jatuh cinta, Je."

"Eung? Maksudnya?"

"Jika kesulitan mendekatimu. Ya keluargamu yang jadi targetnya? Haha!"

"Melantur!"

Ada jeda sejenak karena Je A sedang berpikir apa ia harus mengadukan keresahannya pada Yebin atau tidak.

"Je??"

"Yebin~a."

"Kenapa?"

"Sejak semalam, aku memikirkan sesuatu. Dan iniㅡmembuatku tidak bisa tidur."

"Kenapa? Aku dengarkan."

"Yebin. Apa kau pikir, Jira Eonni begini karena tahu sesuatu?"

"Tahu sesuatu? MaksudㅡAh, kenapa kau menyimpulkan begitu?"

Breathless (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang