Breathless 07

6.9K 1.8K 908
                                    

Vote ya^^

Sejak pagi, Baekhyun sudah terjaga karena merasakan suhu tubuh Jira yang sedikit demam. Istrinya itu terlihat pucat dan itu membuatnya sangat khawatir. Seisi rumah pun dibuat kelimpungan karena Jira yang tidak mau dibawa ke rumah sakit.

"Jira, kau makan ya? Anak kita butuh makan, sayang." bujuk Baekhyun serius.

Kepala Jira menggeleng. "Aku mual, Baek."

Baekhyun menghela napas. "Maka dari itu, katakan padaku apa yang ingin kau makan? Kasihan dia didalam jika kau tidak mengisi perutmu."

Pintu kamar yang terbuka mengalihkan atensi keduanya. Sosok ibu dan Yebin masuk dengan menampakan wajah khawatir saat melihat Jira duduk lemas bersandarkan kepala ranjang. Apalagi tetap keras kepala dengan tidak mau menyentuh bubur sup yang Baekhyun bawa.

"Dokter akan segera kemari." Soomin menatap Jira sedih. "Makan ya, nak? Sedikit saja."

"Aku ingin, bu. Tapi rasanya mual sekali hanya dengan mencium aromanya." ucap Jira lemas, ia menatap Baekhyun. "Mungkin, teh lemon madu bisa membantuku, Baek"

Baekhyun mengangguk cepat dan berniat berdiri tapi ternyata Je A datang dengan membawa apa yang Jira minta. Sontak saja Baekhyun berdiri dan membiarkan adik iparnya itu untuk menduduki tempatnya.

"Eonni ini kenapa bisa sakit? Tolong jaga kesehatanmu." kata Je A dengan wajah kesal, lengannya terulur untuk membantu Jira meminum teh lemon madu buatannya.

"Apa saja yang kau rasakan? Keponakanku tidak rewel kan?" tanya Je A beruntun yang dibalas dengusan merajuk dari Jira.

"Sepertinya dokter sudah datang. Aku akan membuka pintu dulu." potong Soomin yang bergegeas keluar kamar setelah mendengar pintu yang diketuk.

"Kenapa kalian semua sangat baik padaku?" tanya Jira dengan raut menyesal. "Maaf sudah menyusahkan."

Baekhyun berdecak dan mengecup kening Jira. "Kau ini bicara apa?!"

Melihat itu membuat Je A berpura-pura meletakkan gelas diatas meja. Sorotnya beradu dengan milik Yebin yang berdiri tak jauh dari ranjang. Wanita itu mengerjap sayu lalu menunduk karena merasa iba pada Je A.

Sementara saat dokter datang, hanya Baekhyun yang menemani Jira didalam. Tak lama, dokter keluar dan berpamitan dengan menyarankan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan Jira yang ternyata mengalami kelelahan dan banyak pikiran. Lantas, Soomin mengantar dokter sembari terus menanyakan penanganan yang tepat untuk menantu kesayangannya, meninggalkan Je A dan Yebin yang berdiri didepan pintu kamar Baekhyun dan Jira.

Saat hendak memasuki kamar, tungkai Je A berhasil terhenti secara spontan sampai membuat Yebin juga ikut menghentikan langkah dibelakangnya. Mulanya Yebin kebingungan, ia mengikuti sorot kosong Je A. Dan hatinya mencelos saat tahu apa yang membuat sahabat yang sudah menjadi saudaranya itu terpaku ditempatnya.

Baekhyun memeluk Jira tanpa atasan dan saling berpanggut diatas ranjang.

"Jeㅡ"

Belum sempat Yebin menyelesaikan ucapannya, Je A segera menutup pintu dan pergi dengan langkah lebar. Yebin seakan bisa mendengar sesuatu yang patah ditelinganya saat melihat tatapan yang ada pada kedua manik Je A sebelum melewatinya. Ia menoleh pada pintu dengan cepat.

"Tolol! Bukannya mengunci pintu dulu!"

"Tolol! Bukannya mengunci pintu dulu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Breathless (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang