Breathless 05

6.1K 1.7K 467
                                    


Jangan lupa voment juga ^^

Setelah menempuh tiga jam perjalanan, akhirnya mobil Baekhyun sampai dihalaman depan rumahnya di Daejon. Pria itu melepas sabuk pengamannya dan melirik spion, ia bisa melihat Je A sedang merapikan buku yang sebelumnya ia baca.

"Jira eonni tidur, ya? Oppa, gendong saja. Kasihan kalau dibangunkan." ucap Je A yang disetujui Baekhyun.

Lantas Je A turun terlebih dahulu dan membantu Baekhyun untuk membawa tas Jira didalam mobil. Wanita itu mengernyit saat sebuah amplop kecil terjatuh ditanah saat ia menarik tas Jira barusan. Baru ia akan membuka amplop ditangannya, suara Baek Soomin berhasil mengalihkan atensinya seketika. Buru-buru ia memasukan amplop itu ke dalam tas Jira lagi dan mengikuti Baekhyun dari belakang.

Sosok ibu Baekhyun itu tersenyum hangat diambang pintu. Ia memberi jalan pada Baekhyun yang sedang kuwalahan menggendong Jira dan membantu Je A untuk membawa beberapa barang.

"Tidak perlu, bu. Biar aku saja." tolak Je A halus.

Soomin berdecak. "Berisik! Ayo, aku akan menyiapkan makan malam untuk kalian. Ada pesta."

Je A mengernyitkan alis mendengar itu, tapi bukannya menjawab raut herannya Soomin justru melanjutkan langkah ke dalam rumah tanpa sepatah kata. Bahu Je A mengedik, tidak terlalu membawa ucapan itu dalam pikirannya. Tubuhnya sangat lelah.

Sebelum masuk ke kamar tamu, Je A menyempatkan diri mengantarkan tas bawaan Jira ke dalam kamar Baekhyun. Ia bisa melihat Baekhyun sedang terduduk di tepi ranjang dengan napas terengah karena kelelahan menggendong Jira. Tubuh wanita itu bertambah berat karena mengandung anaknya.

"Taruh disofa saja." ucap Baekhyun pelan yang dibalas anggukan Je A sebelum keluar dari kamarnya.

Saat sedang menatap langit-langit kamar, suara berisik dari luar membuat Baekhyun berdiri dengan cepat. Itu jelas suara Je A karena terdengar nyaring dan menggelegar. Tungkainya segera menuntunnya untuk keluar kamar dan menghampiri sumber suara.

"Dasar jahat!!"

Baekhyun melebarkan kelopak matanya saat menangkap pemandangan dihadapannya. Adalah Je A yang melancarkan aksi cubitnya pada tubuh Yebin yang entah bagaimana bisa ada di Seoul seperti ini.

"Kau yang jahat!! Pulang tidak memberi kabar!!" Protes Je A tak kalah galak. "Tahu-tahu menampakan wajah dihadapanku seperti tak punya dosa!"

Yebin terkekeh sembari terus berkelit. "Ya! Hentikan. Oppa, dia semakin barbar, kau beriㅡaww makan apa? Je A berhenti!"

Baekhyun menangkup puncak kepala Je A dan menariknya mundur. Pria itu menghadap Yebin dan menjitak kepala adik kandungnya itu dengan tidak berperasaan. Membuat Yebin meringis dan memaki Je A yang mengacungkan ibu jarinya untuk mengejek.

"Tarik saja daun telinganya, oppa." ucap Je A menghasut.

Baekhyun melotot lalu kembali menghadap Yebin. "Apa-apaan diam saja, kau tidak ingin memeluk kakakmu, hah??!"

Usainya mengatakan itu, sepasang kakak beradik itu saling membalas pelukan. Sedangkan Je A yang melihatnya hanya memutar bola mata muak. Masih kesal karena Yebin tidak memberi tahu atas kepulangannya ke Seoul setelah hampir sebulan lebih tidak bertukar kabar karena sibuk dengan akademi memasaknya di Jepang.

"Yebin, kau sudah pulang?"

Semua pasang mata menoleh pada satu arah saat mendengar suara sengau yang ternyata adalah milik Jira. Wanita itu menguap dan berjalan tertatih, membuat Baekhyun segera menghampiri.

"Kau lihatkan? Suara lebah mu itu membuat Jira eonni bangun." Yebin mencebik pada Je A lalu melangkah lebar ke arah Jira sembari merentangkan tangan bersiap memeluk.

Breathless (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang