Breathless 03

11.1K 1.9K 738
                                    

Vote dan komen yo.

"Ya!! Aku belum selasai bicara, bocah!!"

Jira yang sedang sibuk menonton televisi sembari mengupas apel tersentak saat mendengar pintu yang dibuka dengan kasar. Disana terlihat sosok Je A yang melangkah lebar ke arahnya dan menghempaskan tubuh disampingnya. Wajahnya terlihat benar-benar merah padam, perpaduan antara marah dan ingin menangis.

"A~ya."

"APA??!" Je A berteriak marah, ia memandang bengis pada Baekhyun yang berkacak pinggang didepannya. "Oppa! Maumu apa sebenarnya?"

Baekhyun melonggarkan dasinya, melempar pandangan pada Jira yang masih diam sekilas lalu beralih pada Je A. "Mauku apa? Mauku adalah kau berhenti berteman dengan Sehun? Kau jadi pembohong sekarang."

Jira berdiri lalu mengusap lengan Baekhyun. "Bicara baik-baik. Duduk dulu."

Tatapan Jira beralih pada Je A yang langsung membuang pandangannya kearah lain. Lengannya terlipat didepan dadanya yang naik turun dengan cepat akibat meluapkan emosinya.

"Kalian ini ada apa lagi?" tanya Jira sabar.

Je A mendengus. "Tanya saja pada suamimu yang menyebalkan itu? Kurang kerjaan sekali mengikutiku kemana-mana."

"Kau itu tanggung jawabku, kalau ada apa-apa bagaimana?! Siapa yang mau bertanggung jawab." Baekhyun melotot galak. "Kau itu perempuan atau laki-laki, hah?? Susah sekali diatur."

"Hei, pak tua! Kesalahan apa yang ku lakukan? Aku dan Sehun makan di tempat yang ramai, memangnya mau apa lagi? Kami baru akan berangkat ke perpustakaan setelah makan siang, tapi kau malah menarikku pulang!" Je A memukul meja dengan telapak tangannya, membuat Baekhyun dan Jira terlonjak bersamaan. "KAU INI HANTU ATAU MANUSIA-"

"BERANI KAU MENGATAI KAKAKMU HANTU?!! JE A-"

"YA!!!! DIAM KALIAN BERDUA!" Jira bangkit dengam cepat dari duduknya. Demi Tuhan, telinganya seperti dihuni banyak lebah karena menerima teriakan-teriakan dua manusia di depannya.

Sementara Je A dan Baekhyun langsung melipat bibir setelah mendengar teriakan Jira barusan. Sadar akan kondisi, keduanya segera menghampiri Jira dan mendudukan wanita hamil itu dengan hati-hati di sofa lagi. Mereka mengulaas senyum paksa untuk menenangkan Jira yang memandang dengan wajah bersungut marah.

"Eonni, jangan marah-marah itu tidak baik."

"Sayang, tarik nafasmu dan buang pelan-pelan. Sabar-" Ucap Baekhyun sembari mengusap perut istrinya. Ia melotot pada Je A yang juga tengah melakukan hal yang sama dengannya.

"Salah satu dari kalian, jelaskan padaku. Astaga, kepalaku bisa pecah menghadapi tingkah kekanakan kalian jika begini terus setiap hari." Kata Jira dengan nada frustasi.

Baekhyun berlari mengambil segelas air dan menyodorkannya pada Jira. Lalu alisnya menukik pada Je A yang membuang wajah setelah mendapati ekspresi wajahnya. Alih-alih berkomentar, ia memilih menjadi pihak yang menjelaskan.

"Je A berbohong pada kita-"

"Astaga, eonni. Dia ini suka sekali mengambil kesimpulan sendiri. APA?! Oppa diam saja, biar aku yang menjelaskan!"/Je A menarik napas dalam dan mengubah ekspresi tegangnya menjadi lebih tenang saat Jira kembali bersiap mengomel.

"Intinya pak tua ini datang tiba-tiba saat aku dan Sehun sedang makan siang. Dan dia menuduhku sebagai pembohong didepan banyak orang." Je A melempar tatapan nyalangnya pada Baekhyun dan Jira bergantian. "Sungguh, disana banyak teman kuliahku, eonni. Apa yang akan mereka katakan padaku nanti? Dan satu lagi, gara-gara suami cerewetmu ini, aku jadi gagal mengerjakan tugas!"

Breathless (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang