Breathless 24

2.1K 410 151
                                    

Voment ya^^

Hari ini Yebin sudah harus kembali ke Jepang. Masa liburannya telah usai dan ia harus menyelesaikan beberapa semester pun ujian kenaikan lagi di negeri sakura itu untuk beberapa musim ke depan. Sejujurnya Yebin sangat berat hati meninggalkan negara kelahirannya. Apalagi ada masalah rumit di dalam keluarganya itu. Masalah yang bisa menjadi bom waktu dan melantakan siapa saja yang berada di radiusnya.

Yebin menoleh pada Jira yang hari ini terlihat lebih pucat dari biasanya. Wanita itu tersenyum dan mengusap lengannya lembut.

"Jangan lupa jaga pola makanmu."

"Noonaㅡbidang Yebin kan masak-memasak. Tidak perlu disuruhpun aku yakin dia makan dengan tidak aturan. Lihat saja pipi bulatnya itu." Ujar Sehun mencemooh Yebin.

Yebin mengepalkan tangan berlagak meninju Sehun, "Lebih baik kau diam saja. Dasar pria kurang makan. Perhatikan saja tubuh kerempengmu itu sendiri."

Yoon Soomin dan Byun Shin terkekeh melihat perdebatan Yebin dan Sehun. Lalu kedunya memberikan beberapa nasihat untuk Yebin ke depannya. Setelahnya, Yebin menoleh pada Je A yang merangkul Jira di samping Baekhyun. Langkah Yebin mendekati Je A dengan sorot sendunya.

"Maaf, aku harus kembali ke Jepang." Kata Yebin lirih sembari meremat tangan Je A, "Je, jangan sungkan menghubungiku jika butuh seseorang untuk mendengarmu. Kau tahu kan? Aku benar-benar perduli padamu."

Je A terkekeh, "Kenapa jadi melankolis begini? Ini kan bukan gayamu sekali, Yebㅡbaiklah-baiklah, kau juga harus sering menghubungiku."

Tangan Je A mengusap punggung tangan Yebin yang mencengkram miliknya seolah mengantar pesan tersirat bahwa ia akan baik-baik saja apapun yang terjadi. Selepas itu, Yebin melemparkan dirinya memeluk Je A dengan erat. Rasa bersalahnya begitu besar pada Je A. Bagaimanapun Baekhyun adalah kakaknya. Andai Je A tidak berteman dengannya, mungkin keadaannya tidak akan semenyakitkan ini untuk Je A pun Jira.

Yebin berbisik lirih dengan suara seraknya, "Maaf harus membuatmu berkorban lebih banyak lagi, Je."

Hati Je A mencelos, tapi saat tatapnya bertemu milik Sehun, justru senyuman yang ia ukir untuk membalas perkataan Yebin.

"Sudahlah. Ini sudah seharusnya ku lakukan. Aku bukan superhero, jadi berhenti bersikap seolah aku sudah menyelamatkan dunia." Balas Je A terkekeh, tapi napasnya tercekat saat melihat sorot Jira dan Baekhyun yang tersodor kepadanya, "Cepat bersiap, pesawatmu sudah menunggu."

Kini giliran Jira yang Yebin hampiri. Ia memeluk kakak iparnya itu lebih lembut karena terhalang perut besarnya.

"Eonni? Kau sakit?" Yebin menoleh pada Baekhyun, "Wajahnya pucat."

Baekhyun menelisik rupa istrinya, "Jira~yaㅡ"

"Eheiii! Aku hanya tidak pakai lipbalm. Aku sedang malas pakaiㅡjangan memprovokatori oppamu dan mengadu yang tidak-tidak ya. Dia sudah menyebalkan sebelum kau melakukannya." Kata Jira yang mendapat respon tawa dari sebagian orang disana kecuali Je A dan Sehun.

"Eonni, aku pasti rindu masakanmu. Kita belum sempat memasak bersama, tapi aku harus kembali ke Jepang." Kata Yebin merajuk.

Jira terkekeh dan mengusap pipi Yebin, "Harusnya masakanmu lebih enak daripada milikku kan?"

"Nanti saat aku kembali, eonni harus mengajariku. Setuju?" Yebin mengacungkan jari kelingkingnya bersama senyuman merekahnya, tapi senyum itu memudar saat Jira hanya menatap kelingkingnya ragu, "Eonni?"

Jira tersentak, lalu merangkum jemari Yebin dan menggenggamnya erat seolah berusaha mengalihkan pembicaraan mereka, "Seorang calon master chef tidak boleh merasa rendah diri. Jadi pulanglah dengan kemampuan yang lebih baik. Banyak yang menunggumuㅡ"

Breathless (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang