Constellaton Bab 3 : Moved Heart
Sebuah acara perhelatan akbar untuk merayakan hari jadi UNICEF yang ke-80 di adakan di salah satu Hall hotel mewah di New York City. Deretan mobil mengantre untuk berhenti di depan karpet merah yang menutupi tangga, menjadi penunjuk jalan untuk memasuki sebuah gedung bertingkat bergaya inggris yang dikepung kilatan kamera. Satu persatu tamu undangan hadir, kilatan kamera seakan tak pernah habis memotret para tamu undangan yang hadir dan melewati karpet merah. Termasuk Kellan dan Ellena yang sore itu datang dengan senyum di wajah mereka, berjalan bersama dengan jemari Ellena yang tak pernah lelah merangkul erat lengan berotot Kellan. Keduanya tersenyum, berhenti sebentar saat menyusuri karpet merah untuk memberi sedikit sapaan pada media dan juga berfoto, Kellan merengkuh pinggang Ellena yang tersenyum dengan anggun.
Gaun Ellena menjadi sorotan sore itu, gaun berwarna hazel yang menunjukkan betapa baiknya proporsi tubuh Ellena. Semua orang terkesan karena Ellena malam itu terlihat seperti sorang bangsawan Inggris dengan topi pillbox yang menutupi keningnya. Gaun yang sopan dan tidak terbuka, paras yang cantik dan rambutnya yang tergerai apik membuat banyak orang terpana.
Memasuki hotel pun Kellan dan Ellena kembali berfoto bersama, Kellan yang merengkuh pinggang Ellena kian dekat membuat hasil foto keduanya tampak bagus. Keduanya kembali menebar senyum.
"Apa Kael akan datang?"
"Ya, dia menggantikan Isabella," jawab Kellan jelas.
Memasuki Hall yang terlihat luas, keduanya segera dimanjakan dengan warna biru muda di beberapa sisi ruangan. Meja-meja bundar yang ditata dengan apik didominasi dengan alas meja berwarna putih dan biru muda. Bunga-bunga cantik menjadi pemanis tiap-tiap meja, dan ruangan yang malam itu mulai penuh dengan orang-orang penting, petinggi, pengusaha, dan public figure yang menjadi bagian dari kampanye UNICEF.
"Sir."
Seorang petugas datang menghampiri Larry, mencoba mengkonfirmasi sesuatu sebelum mengantarkan Kellan dan Ellena ke tempat duduknya yang berada di baris paling depan bersama beberapa petinggi UN. Kellan menyapa beberapa orang yang ia kenal, saling berjabat tangan dan tersenyum cerah saat memperkenalkan Ellena kepada beberapa orang yang Kellan Kenal. Sampai tanpa Kellan ingin, ia menemukan sosok yang tak pernah ia bayangkan. Kellan mematung sebentar, melihat jauh seorang wanita yang berdiri canggung di samping seorang pria yang sibuk menyapa dan mengobrol dengan koleganya. Kiara, ia melihat wanita itu setalah lima tahun yang lalu. Cukup jauh namun entah mengapa di tengah keramaian ia bisa menemukan sosok Kiara.
Sejujurnya, Kellan tak percaya dengan apa yang ia lihat, melihat sosok Kiara yang datang bersama kekasihnya di antara banyak orang seperti mendapat satu dari seribu kemungkinan. Kedua mata dan tubuh Kellan terpaku, tak bergerak karena pemandangan itu terasa seperti bom waktu yang meledak begitu saja di dadanya. Bagaimana wanita itu tersenyum cerah saat Kael datang dan memeluknya, membuat Kellan sadar, bahwa Kiara nyata.
"Kellan." Panggil Ellena yang meminta pria itu duduk di sampingnya. "Acara akan di mulai."
Pria itu tersadar dan segera duduk di samping Ellena sembari mengendurkan sedikit ikatan dasinya. Kellan tak akan peduli, sekalipun wanita itu melihatnya, ia tak akan peduli dan menganggap wanita itu tak pernah ada di sana. Ia perlu fokus, setidaknya sampai pidato sambutannya berakhir atau acara selesai.
💫💫💫
Acara jamuan makan di sebuah tempat terbuka dilakukan setelah acara utama berakhir. Masih di tempat yang sama, hanya saja sebuah taman yang cukup luas dengan rumput hijau serta kolam renang terlihat begitu bersahabat bagi para tamu. Semua tamu undangan terlihat saling menyapa, mengobrol, dan bercengkerama karena acara formal di Hall tak bisa membuat mereka saling bergerombol. Kellan yang berjalan seorang diri sembari membawa segelas sampanye itu berniat menghampiri Ellena yang sedang mengobrol bersama Kael.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSTELLATION | Kellan Series #2
RomanceKonstelasi selayaknya takdir yang mengikat, selamanya dan tidak dapat terpisah. Andromeda akan menjadi sosoknya saat semua cahaya miliknya berkedip di dalam pelukan langit malam. Ya, semua konstelasi memiliki takdirnya sendiri, menyimpan identitas d...