Sebuah tenda indian terbangun kokoh di taman halaman belakang. Kiara yang duduk di ruang makan melamun memperhatikan dua anak kecil yang bermain dengan dunia mereka sendiri. Noah yang sedang membaca buku di dalam tenda bersama Heather yang sedang minum teh dengan boneka kelincinya di samping tenda. Pikiran Kiara tak terganggu meskipun suara blender terus mendengung karena Rene yang baru saja pulang dari rumah sakit membawa satu kotak strawberry segar untuk wanita itu olah.
"Kiara, bisa tolong panggilkan anak-anak? Aku membuat milkshake strawberry untuk mereka."
Kiara masih melamun, tak mendengar ucapan Rene yang tersadar dan melihat tatapan kosong Kiara. Rene mendesah mematikan blandernya, kembali menatap Kiara yang tak juga menyadari.
"Kiara!" Panggil Rene lantang.
"Ya?"
"Bisa kau panggil Noah dan Lily, aku membuat milkshake strawberry untuk mereka."
Kiara hanya mengangguk, beranjak ke taman belakang, menggeser pintu kaca dan menghampiri dua anak kecil yang sibuk bermain. Dari jauh Rene terus menatap Kiara yang tak seperti biasanya, ia menyadari bahwa wanita itu seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Young man and young lady, time for strawberry milkshake!" Teriak Kiara yang berjalan ke arah tenda.
Noah yang mendengar segera berlari begitu saja karena strawberry milkshake adalah kesukaanya, tapi tidak dengan Heather yang masih asyik melakukan sesi minum teh dengan boneka kelincinya.
"May i interupting you young lady. Kau tidak ingin milkshake strawberry?"
"No. Aku sedang minum teh dengan bun."
Kiara duduk di kursi kecil di hadapan Heather, memangku kelinci kesayangan gadis kecilnya yang bernama bun dan bergabung dalam sesi minum teh selayaknya di negri dongeng.
"Apa yang biasanya kalian bicarakan saat minum teh? The girls thing?"
"Ya ... we talk a lot. Tentang Emily, Sharon, dan Christ. Tentang mom, or Noah sometime."
"Me? Apa yang kalian bicarakan tentang mommy?"
"Banyak, ini rahasia antara aku dan bun."
"Ok! Lalu siapa Emily, Sharon, and Christ by the way?"
"Emily is my best friend. Sharon, she's such a bull karena dia selalu mengolokku. Dan Christ dia anak laki-laki paling tampan di kelas."
Kiara tertawa.
"Did you like him?" Heather mengerutkan dahinya. "Is he your boyfriend?"
"We are all friend mommy."
"Termasuk Sharon?"
"No, dia suka mencari gara-gara denganku. She enjoyed for making fun of me."
"Then you have to fight her back. Kau jangan jangan sampai terintimidasi."
"Apa itu terintimidasi?"
"Itu ..."Kiara berpikir mencari kata sederhana untuk menjelaskannya pada Heather. "intinya kau tidak boleh takut." Kiara tersenyum lebar.
"Tenang mommy, aku selalu melawannya. You know what mom? Dia pernah menangis dan berlari ke ayahnya karena aku membalasnya."
Senyum Kiara lenyap seketika saat melihat seberapa cerianya Heather yang bercerita tentang temannya. Sepertinya kata 'ayah' menjadi sedikit sensitif bagi Kiara.
"Wow! Memang apa yang kau lakukan pada Sharon samapi dia berlari ke ayahnya?"
"Aku menarik rambutnya karena dia menarik pita di rambutku dan membuangnya. Dia sangat nakal!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSTELLATION | Kellan Series #2
RomansKonstelasi selayaknya takdir yang mengikat, selamanya dan tidak dapat terpisah. Andromeda akan menjadi sosoknya saat semua cahaya miliknya berkedip di dalam pelukan langit malam. Ya, semua konstelasi memiliki takdirnya sendiri, menyimpan identitas d...