Constellation - Bab 19 : Under the moonlight (2-2)

295 57 35
                                    

Gerimis membuat Adrian tak bisa berhenti menatap keluar dari jendela kamarnya, Kiara yang belum kembali dan entah ke mana semakin membuat kekhawatirannya bertambah. Tentu, ia sudah mencoba menghubungi Kiara, berkali-kali bahkan sejak Adrian menyadari bahwa Kellan dan Kiara menghilang dari pandangannya, wanita itu meninggalkan ponselnya.

Kecurigaan Adrian perlahan tumbuh dan semakin bertambah saat melihat sosok Kiara berjalan memasuki pekarangan mansion diikuti oleh Kellan yang berjalan di belakang. Adrian tak tahu harus merasa lega atau terluka karena dua rasa itu terasa setipis tisu sehingga ia tak dapat membedakan.

Dengan perasaan kacau, ia menunggu di kamar, menatap gusar pintu kamar yang tak kungjung terbuka. Apa yang Kiara lakukan dengan Kellan, ia ingin tahu sehingga ia ingin menemui keduanya. Baru dua langkah ia beranjak, perlahan pintu kamar terbuka, sosok Kiara yang berantakan dan basah kuyup menghentikan ingin Adrian. Ia menginginkan penjelasan namun ia tak punya keberanian. Saat itu ia menatap tepat di kedua mata Kiara yang menghindar.

"Where have you been, cherie?"

"Aku ... aku terjebak hujan saat sedang berjalan-jalan. I need a fresh air."

Adrian mendekat dan menatap wajah sembab wanita itu yang berusaha tersenyum canggung, ia tahu jika mata indah itu baru saja mengeluarkan kesedihannya, dan Kiara berbohong.

"What's going on? Apa sesuatu terjadi?"

"Tidak ada. Semua baik-baik saja, Adrian."

"Are you sure?" Kiara hanya mengangguk dengan senyum yang dipaksakan.

"Aku mandi dulu."

Tak ada kesan lain yang coba Kiara tinggalkan selain rasa angin yang tiba-tiba menampar wajah Adrian saat wanita itu berpaling. Pria itu merasakan pengabaian yang membuat gelenyar menyusut dari tubuhnya. Ada apa, mengapa ia merasa Kiara berubah, ia merasakan aneh pada sikap dan tatapan Kiara yang membuat Adrian semakin khawatir.

✨✨✨

Pintu kamar yang terbuka membuat kedua mata Ellena tertuju pada sosok Kellan. Ia yang sudah mengenakan jubah tidurnya hanya meminum wine dari gelas berkaki dari sofanya. Tanpa sepatah kata, Kellan yang basah kuyup masuk dan mengabaikan Ellena yang jelas menatapnya. Setidaknya hanya satu detik, ia menatap sebentar sebelum pria itu benar-benar masuk ke kamar mandi.

Ellena merasa geram, apalagi ia tahu apa yang sebenarnya terjadi di gudang penyimpanan wine pribadi Kellan, ia mendengar percakapan Kiara dan Kellan, terlebih ia tahu bahwa pria itu baru saja menghabiskan waktu bersama Kiara.

Suara air mengucur dari keran shower membuat wanita itu meletakan gelas wine-nya, beranjak mengukuhkan amarah dan melunturkan akal sehatnya. Ia hanya tahu bahwa ia mencintai pria itu dan ia tak peduli meskipun ia harus terluka asalkan Kellan tetap bersamanya.

Perlahan, dibukanya pintu kamar mandi sampai Kellan tak mendengar. Ia melihat pria itu sedang berdiri di bawah shower dan membelakangi, ia bahkan tak bisa mengagumi meskipun seharusnya ia berdegup. Tanpa akal sehatnya Ellena terus berjalan mendekat, melepas jubah tidurnya sehingga membiarkan tubuhnya yang sepucat susu itu memiliki frekuensi yang sama dengan Kellan. Memeluk dan merasakan tubuh kekar Kellan. Tentu Kellan terkejut, ia bahkan bisa merasakan tubuh Ellena padanya saat ia menatap kedua tangan Ellena berada di perutnya.

"Elle, apa yang kau lakukan?" Kellan berusaha memisahkan kedua tangan yang merengkuhnya erat, namun Ellena menolak.

"Please, just for a while."

Kellan pun terdiam, mematung pada posisinya sementara air membasahi tubuh keduanya.

"I love you, Kellan."

CONSTELLATION | Kellan Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang