Satu set baju tidur sengaja Kellan beli untuk Heather yang bermalam di tempatnya, gadis kecil itu tampak senang mengenakan piyama polos berwarna merah muda soft yang Kellan pilih sendiri. Tanpa rasa berdosa Heather segera menaiki tempat tidur yang terlihat sangat besar bagi Heather, menarik selimutnya dan berbaring di tempat tidur Kellan yang sangat nyaman. Kellan ingin mengelus dadanya namun tak bisa, hanya naps keras yang pria itu dentumkan saat melihat wajah Heather yang terlihat bahagia.
"Good night." Kellan mematikan beberapa lampu agar lebih redup, berpamitan pada Heather yang masih menatapnya dari jauh.
"Bisa kau temani aku, Kellan?"
"Why? You want me to sing you a lullaby? Give you kiss and hug?" Gurau Kellan meskipun ia sendiripun tak ingin melakukannya.
"Please." Lagi-lagi Heather mengeluarkan jurus puppy eyes-nya untuk meluluhkan hati seoarang Kellan.
"My mom always send me to sleep."
Erat Kellan menggenggam jari-jarinya. Menarik napasnya panjang sebelum melepaskan senyuman terpaksa untuk Heather.
"Oke, lagi pula ini untuk yang pertama dan terakhir kali." Gerutu Kellan.
Kellan buru-buru naik ke atas tempat tidur, duduk bersandar di samping Heather dan segera memejamkan mata. Harapannya agar Heather bisa segera tertidur dan ia bisa segera pergi dari kamar itu dan melepas penderitaannya. Namun gadis kecil itu kembali mengganggunya, menekan-nekan hidungnya dengan jari telunjuk yang kemudian membuat ia teringat akan seseorang yang juga pernah melakukan hal yang sama. Kellan perlahan membuka kedua matanya dan entah mengapa ia seperti bermimpi melihat sosok Kiara, sebentar setidaknya sampai ia tersadar bukan Kiara namun Heather yang sedang mengedip-ngedipkan kedua mata besarnya yang berbinar.
Hati Kellan perlahan kacau.
"Apa lagi?"
"Sebelum tidur, mommy selalu bertanya padaku tentang apa yang terjadi hari ini."
"Kau ingin aku melakukannya?" Tanya Kellan malas.
"Ya. Apa kau tidak penasaran apa yang kulakukan seharian ini?"
"Tidak. Kau sudah mengatakannya tadi."
Heather cemberut, Kellan kembali melunak dan menatap Heather tak enak.
"Mungkin hal lain." Ucap Kellan.
"Ok!" Wajah Heather berubah ceeah seketika.
Kellan akui ia salah bicara, seharusnya ia tetap bertahan pada sikapnya dan tak melunak dengan menawarkan waktu untuk gadis kecil itu bercerita. Kellan yang merasa seribu kali lebih lelah itu melipat kedua tangannya di dada, menatap keluar jendela kamarnya sembari berdoa agar cerita Heather tak menghabiskan malamnya atau berharap gadis kecil itu cepat mengantuk dan tidur.
"Aku sering kesal pada mommy, karena mommy sangat sibuk dan tidak mengerti keinginanku. Kemarin mommy membuatku kesal dan malam harinya dia berjanji akan menjemputku di sekolah."
"Itu yang membuatmu pergi?"
"Ya, andai dia menepati janjinya untuk menjemputku mungkin kami tadi makan siang bersama."
"Apa pekerjaan ibumu?"
"Dia ... suka bepergian ... cukup lama. Tapi dia selalu menghabiskan waktu liburnya bersamaku."
"Bagaimana dengan ayahmu?"
"Aku belum pernah bertemu dengannya."
"Terakhir kali kita bertemu kau menyombongkan diri tentang ayahmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSTELLATION | Kellan Series #2
RomanceKonstelasi selayaknya takdir yang mengikat, selamanya dan tidak dapat terpisah. Andromeda akan menjadi sosoknya saat semua cahaya miliknya berkedip di dalam pelukan langit malam. Ya, semua konstelasi memiliki takdirnya sendiri, menyimpan identitas d...