Heather masih berada di dalam lift bersama Larry dan Pete, menatap kedua pria di samping kanan kirinya bergantian. Sesekali ia menengok dan tertangkap basah oleh Larry yang tersenyum ramah, tentu Heather segera berpaling menatap Pete yang hanya memiliki tatapan lurus ke depan."Which floor did he lived?"
"On the top of building."
Heather mengangguk yang di sambut tawa gemas Larry.
Ting!
Pintu lift terbuka dan langsung menyuguhkan sebuah unit mewah yang memanjakan kedua mata Heather dengan pemandangan langit biru. Gadis kecil itu tak bisa berhenti berkata 'woah' saat menatap sekitar. Ia pikir unit apartemen ibunya sangat keren tapi ternyata ada yang lebih keren dari yang ia tahu.
"This is so cool. Apa ini tempat tinggal Kellan, Larry?"
"Heather?" Sapa Kellan yang saat itu berpakaian sangat rapi, mengenakan celana bahan dan kemeja yang lengannya pria itu lipat hingga siku. Ia datang menghampiri, menyapa Heather dengan satu gelas berkaki berisikan cairan bening di tangannya.
"Did you lived here? Alone?"
"Ya, sangat keren bukan?"
"Shut up! This is sooooo cooool. Bagaimana bisa kau tinggal di sini?" Heather berlari menuju jendela yang tirainya terbuka, menatap landscape Midtown New York yang memanjakan kedua matanya dengan takjup.
"Woah!" Gadis kecil itu masih tercengang. "Aku belum pernah melihat New York yang seperti ini."
Kellan tersenyum dan berdiri di samping Heather.
"Terakhir aku ingat, kau tidak setinggi ini dan gigimu sudah tumbuh rupanya."
"Ya, everything's happen on my birthday."
"Wow, seems like you have another guess."
Suara lembut seorang wanita memalingkan perhatian Heather, menatap seorang wanita cantik berambut pirang yang berjalan menghampiri Kellan untuk berpamitan dan memberikan pelukan serta ciuman perpisahan di pipi pada pria itu.
"Kellan's friend, right?"
Heather berjalan mendekat. Menjulurkan tangannya pada wanita itu dengan senyum merekah.
"Aku tidak tahu bahwa kau sekarang berteman dengan anak-anak."
Kellan tersenyum.
"I'm Heather, by the way."
Wanita itu tertegun menatap senyum merekah Heather yang tampak tak asing.
"Abigail, you can call me Abby."
Abby membalas senyuman Heather saat tersadar, kemudian beranjak pergi meninggalkan Kellan dan temannya untuk bersama.
"Bye Kellan! Bye Heather!" Pamit Abby.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSTELLATION | Kellan Series #2
RomanceKonstelasi selayaknya takdir yang mengikat, selamanya dan tidak dapat terpisah. Andromeda akan menjadi sosoknya saat semua cahaya miliknya berkedip di dalam pelukan langit malam. Ya, semua konstelasi memiliki takdirnya sendiri, menyimpan identitas d...