Ting!
Sebuah pesan masuk dan ia segera meraih ponselnya dari clutch bag miliknya.
Lilly
"Are you alright?"
"there is some stupid rumor about you!"
"O.M.G! Is that true you're being silly again at a UN's anniversary?"
"Kau bertemu Kellan?""Oh shit," umpat Kiara saat Lilly mengirimkan tautan berita yang saat itu segera Kiara buka. Tidak ada foto hanya sebuah artikel yang menyebutkan bahwa dia adalah satu dari sekian orang bodoh yang mencoba menerobos masuk ke sebuah acara negara dengan menjadi pusat perhatian. Bahkan artikel itu menjelaskan bagaimana Kiara berada di dalam air sementara hanya Kellan sang mantan suami yang menyelamatkannya. Komentar jelek seketika itu mengisi artikel yang baru saja ia baca.
"Pencari perhatian."
"Mantan suaminya pasti malu karena itu buru-buru menyelamatkannya!"
"Kekasihnya gila, membawa seseorang yang memiliki riwayat buruk ke acara UN."
"Being silly is her DNA. Poor her!"
Kiara tersenyum miring, meledek lebih tepatnya karena orang-orang yang bahkan tak tahu bagaimana kronologi kejadian yang sesungguhnya. Banyak orang yang ingin membantunya, hanya saja mereka tidak ingin merelakan penampilan mereka hancur. Kiara terus membaca semua komentar yang sebagian besar mengumpat padanya sampai denting pesan dari Adrian membangunkan Kiara dari rasa jengkel.
Adrian
"Aku menunggumu di teras."
"Tidak usah berdandan dan kenakan baju yang nyaman."
"Aku hanya ingin mengobrol santai dan menikmati malam terakhirku di New York."Ia melupakan Adrian yang menunggunya.
Kiara buru-buru menghapus riasannya, segera mengeringkan rambutnya dengan hair dryer dan merapikannya. Ia terlalu banyak berpikir tentang apa yang terjadi hari itu sementara ia tak ingat jika ada orang lain yang sedang menunggunya.
Tak ingin membuat Adrian menunggu terlalu lama, Kiara berlari menuruni tangga dengan baju tidurnya tanpa riasan. Ia melihat sosok itu yang masih mengenakan celana kain dan kemeja putih yang kerahnya tak lagi pria itu kancingkan. Kedua mata mereka bertemu saat Adrian menoleh, rasa khawatir Kiara hilang begitu saja. Sosok Adrian yang terlihat dingin namun selalu tersenyum hangat padanya itu menyambut dengan tatapan cinta. Membukakan pintu dan menyambut jemari wanita itu untuk ia gandeng menyusuri jalan yang memiliki lilin di sepanjang sisinya. Adrian membawa Kiara melewati meja yang terlihat cantik dengan tatanan dan bunga segar menuju balkon.
"Pria gila, aku pikir kau akan membawaku duduk di sana?"
Adrian tersenyum kecil, sebelum langkah kaki Adrian terhenti di balkon, menatap pemandangan New York malam hari dan Kiara melakukan hal yang sama. Angin berembus menyentuh rambut Kiara yang bergerak lembut.
"Aku suka wanita pencari perhatian."
Kiara tersenyum, ia yakin Adrian telah membaca berita-berita konyol yang baru saja ramai dibicarakan.
"—and i like someone who have silly DNA."
"Oh Gosh, kau pasti sudah membacanya. I'm sorry, Adrian. Sepertinya aku hanya membuat namamu buruk."
"Hey, kauingat aku jatuh cinta padamu karena apa?"
Kiara tersenyum, tentu ia mengingatnya, alasan itu yang membuat Kiara kagum dan membuka hatinya untuk Adrian yang selalu berada di sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSTELLATION | Kellan Series #2
RomanceKonstelasi selayaknya takdir yang mengikat, selamanya dan tidak dapat terpisah. Andromeda akan menjadi sosoknya saat semua cahaya miliknya berkedip di dalam pelukan langit malam. Ya, semua konstelasi memiliki takdirnya sendiri, menyimpan identitas d...