SS-20💸

176K 14.9K 244
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

Dengan semangat, setelah menunaikan sholat subuh Bella langsung berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk Keenan.

"Biar saya saja yang nemasak, Nyonya tinggal memberikan kami resep biar kami siapkan sarapan pagi ini."

Bella menghela nafasnya merasa muak mendengar perkataan Bu Sera. "Nggak pa-pa Bu," ucap Bella.

"Tapi Tuan Keenan akan memarahi saya kalau Nyonya berada di dapur apalagi memasak seperti ini."

"Kalau Keenan marah nanti saya marahi balik khusus demi Bu Sera. Sekarang Bu Sera berdiri aja yang jauh dari Bella supaya saya bisa masak dengan tenang."

Bella lalu mencicipi kuah opor ayamnya. "Kayaknya udah pas, Bu saya titip ini dulu ya. Nggak usah dimatiin kompornya, apinya udah saya kecilin supaya panas terus."

Bu Sera menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Bella.

Keenan yang baru saja melakukan olahraga pagi berjalan memasuki kamarnya dan langsung menaikkan kedua alisnya saat tak menemukan Bella dan hanya menemukan pakaian kerjanya yang tertaruh rapih di atas kasur.

Setelah melakukan ritual mandinya, Keenam langsung memakai pakaian yang sudah disiapkan.

Keenan berfikir Bu Sera yang melakukan ini semua, Keenan tidak tahu jika yang menyiapkan ini adalah Bella.

Setelah memakai kemeja berwarna merah maroon, Keenan memakai jam tangan Rolex sambil bercermin.

Tidak lama, Bella datang dan langsung tersenyum menatap Keenan yang sudah siap dengan kemeja yang sudah di siapkan untuknya.

"Kayaknya aku salah deh nyiapin pakaian kamu soalnya tambah ganteng."

Keenan menaikkan kedua alisnya setelah mengetahui Bella lah yang telah menyiapkan pakaian kerjanya.

"Mau pakai apapun saya akan tetap seperti ini," ucap Keenan.

Keenan lalu meraih jas kerjanya, menyisakan dasi berwarna hitam di atas kasur.

"Loh, kenapa dasinya nggak di pake?"

Keenan menatap dasi di atas meja, hari ini ia memilih untuk tidak memakai dasi.

Bukannya bagaimana, Keenan tidak bisa mengikat dasi untuk dirinya sendiri.

Biasanya Keenan akan meminta bantuan Bu Sera, itupun jika Keenan memerlukan dasi untuk bertemu dengan orang penting.

Jika tidak, Keenan tidak akan memakainya sebab tidak mau merepotkan Bu Sera.

"Saya tidak mau memakainya."

"Kenapa?"

Keenan menghela nafasnya, lalu kembali mengambil dasi tersebut diatas kasur.

"Kenapa cuma di ambil, nggak dipake?"

"Nanti saya minta bantuan Bu Sera buat mengikatnya."

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang