SS-27💸

173K 15.5K 205
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

Bella membuka pintu kamarnya, tentu saja kamar Keenan dan juga miliknya. Di hadapannya, nampak Keenan yang tidur tengkurap dengan masih memakai kemeja kerjanya.

Bella lalu menatap jam di pergelangan tangannya. Baru pukul 8 lewat dan Keenan sudah pulang?

Tidak seperti biasanya Keenan pulang secepat ini.

Bella lalu duduk di atas kasur dan memegang kepala Keenan, berniat untuk membangunkan suaminya dan mengingatkan untuk menunaikan sholat isya.

"Keenan," panggil Bella lembut.

"Hmm," gumam Keenan.

"Bangun, kamu udah sholat isya?"

Keenan langsung bangun dan mendudukkan dirinya sebab mendengar suara lembut yang keluar mulut Bella.

Walaupun saat bangun kepala Keenan sangat pusing tetapi itu tidak menjadi masalah sebab Bella yang kini sudah mengajaknya berbicara.

Apa Bella sudah memaafkannya?

"Bel, kamu-"

"Sholat dulu Keenan," ucap Bella lalu berdiri dan berjalan menuju kamar mandi terlebih dahulu.

Keenan hendak berdiri, namun saat menurunkan kakinya menapaki tehel lantai kepalanya terasa berdenyut serta telinganya berdengung.

Kakinya juga terasa keram saat menapaki tehel lantai yang dingin.

Tetapi sekuat tenaga Keenan mencoba menahannya, ini demi sholat bersama Bella kembali setelah 3 hari Keenan sholat sendirian.

Setelah menunaikan sholat isya, Keenan membalikkan badannya dan mengulurkan tangannya untuk di cium oleh Bella.

"Kamu sudah memaafkan aku kan, Bel?"

Bella mengangguk, "maaf Keenan, aku seperti anak kecil yang mendiami kamu selama 3 hari."

Bella merasakan penyesalan, apalagi setelah mendapat marah dari Harsa. Bukan hanya Bundanya, tetapi Arif juga ikut menegur Bella karena sudah mendiami suaminya sendiri.

Keenan menggeleng, "tidak pa-pa yang penting kamu sudah kembali seperti dulu lagi."

Keenan lalu mendekatkan wajahnya ke arah Bella dan mencium kening istrinya seperti rutinitas biasanya setiap selesai sholat.

Namun Bella merasakan ada hawa panas yang menyentuh permukaan kulit keningnya saat Keenan menciumnya.

Bella menatap Keenan curiga dan lebih dalam, nampak wajah Keenan yang terlihat sangat pucat.

Bella lalu menaruh telapak tangannya di kening Keenan, "Astagfirullah, kamu demam." Bella merasa sangat panik.

Tanpa melepas mukenanya Bella lalu semakin mendekat ke arah Keenan dan kini memegang kedua bahunya.

"Kapan kamu sakit?" Tanya Bella sambil menuntun Keenan menuju kasur setelah menaruh peci dan sarung Keenan di atas kursi.

"Mungkin hanya demam biasa karena kelelahan Bel," ucap Keenan.

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang