Suamiku Sultan

SS-52💸

Selamat membaca

Janga lupa untuk memberikan vote dan komentar

Fase terberat adalah mengikhlaskan kepergianmu lalu merindu untuk selamanya

•Suamiku Sultan•

•••💸•••

Keenan merasakan tubuhnya melayang ke udara dan terpental jauh sampai terguling di atas aspal.

Seluruh tubuh Keenan terasa kaku dan mati rasa sebab sakit yang luar biasa pada seluruh tubuhnya.

Kedua telinga Keenan juga berdengung serta penglihatannya sudah mulai mengabur.

Tetapi, Keenan masih dapat melihat banyak orang-orang yang menghampirinya walaupun tidak terlihat jelas.

"Bel-la...."

Dengan susah payah, Keenan terus menggumamkan nama Bella.

"KEENAN....."

Bella ingin mendekati Keenan namun di tahan oleh orang-orang yang mengerubungi Keenan.

"Mbak jangan kesana, korban terluka parah dan mungkin tidak selamat," ucap salah seorang pengendara ojek online sebab terlihat dari jaket yang dipakainya.

"JAGA BICARA ANDA, SUAMI SAYA BAIK-BAIK SAJA PAK."

"Korban tertabrak cukup parah kemungkinan besar korban tidak akan tertolong."

"Mbak jangan mendekat kesana."

"Benar Mbak, apalagi mbak sedang hamil."

Bella menggeleng lalu menghempaskan tangan orang yang menahannya.

"DIA SUAMI SAYA, SUAMI SAYA PAK. SAYA ISTRINYA, SAYA INGIN MENEMUI SUAMI SAYA PAK!"

Bella sudah terlihat sangat hancur, kedua pipinya sudah dipenuhi air mata.

Tukang ojek online yang menahan Bella terkejut lalu membantu Bella menyisiri jalan agar Bella dapat lebih dekat dengan Keenan.

Sampai Bella sudah lebih dekat dengan Keenan, wajah Bella langsung berubah sangat pucat saat melihat keadaan Keenan yang sedang tidak baik-baik saja.

Bella menggeleng lalu duduk di samping kepala Keenan, mengangkat kepala Keenan agar tertidur di atas pahanya.

Kini gamis serta jilbab panjang yang Bella gunakan sudah penuh dengan darah Keenan.

"Keenan, sayang..."

"Keenan, buka mata kamu sayang."

Mulut Keenan bergerak, tetapi tidak mengeluarkan suara. Kedua mata Keenan kini juga terlihat sangat sayu.

"Bel..."

"Iya sayang, ini aku." Bella menangkup kedua pipi Keenan lalu mencium keningnya.

"Sa-kit Bel..."

Air mata Bella semakin mengalir deras, untuk pertama kalinya Keenan mengaduh kesakitan ke Bella.

Biasanya, sesakit apapun Keenan dia tidak akan pernah mengeluh sebab tidak ingin membuat Bella khawatir. Akan tetapi, untuk sekarang dan pertama kalinya Keenan mengaduh atas rasa sakit yang sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Mana yang sakit sayang?"

Keenan meneguk ludahnya kasar, "semua Bel, badan aku sakit."

Bella menundukkan kepalanya sambil memejamkan kedua matanya dan di ikuti dengan air mata yang mengalir deras.