SS-22💸

171K 15K 408
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

Bella menatap penuh harap kepada Keenan yang sedang mencicipi rendang buatannya.

Awalnya Keenan heran, tadi subuh Bella mengatakan akan memasak dendeng dan sekarang ia menyajikan rendang.

Keenan menelan makanannya dan menatap ke arah Bella.

"Gimana, enak nggak? Atau kurang asin?"

"Enak," puji Keenan.

"Enak doang?"

"Ya terus saya harus gimana? Ini enak masa saya harus bilang nggak enak."

"Ya nggak gitu, tapi reaksi kamu kurang aja."

"Kurang gimana?"

"Nggak deh, kamu makan aja."

Keenan lalu kembali memakan sarapannya dan sudah menghabiskannya.

"Mungkin saya akan selalu sarapan di rumah setiap pagi, ternyata masakan kamu sangat enak," ucap Keenan tiba-tiba setelah selesai makan.

Bella tersenyum, "bukan hanya setiap pagi, setiap saat juga boleh."

Keenan lalu menatap jam di pergelangan tangannya. "Saya harus berangkat kerja," ucap Keenan lalu berdiri dari duduknya.

Bella ikut berdiri lalu menjabat tangan Keenan. "Semangat bekerja untuk hari ini."

"Iya," ucap Keenan lalu berjalan keluar.

Tidak lama kepergian Keenan, seorang perempuan dengan gamis panjang berwarna peach memasuki rumah Keenan.

"Loh, Mama kesini sama siapa?" Tanya Bella saat melihat Karina.

"Mama sendiri, kebetulan Mama mau ke tempat arisan pagi ini terus lewat sini yaudah Mama singgah sebentar sebab rindu sama kamu."

Bella tersenyum, "Mama mau minum apa?"

"Nggak usah repot-repot, Mama cuma sebentar."

Bella menganggukkan kepalanya lalu duduk di sofa samping Karina.

"Ohiya, Keenan udah berangkat kerja?"

"Baru aja berangkat Ma."

"Keenan nggak pernah nyakitin kamu kan?" Tanya Karina.

"Nggak pernah, Keenan baik ke aku kok Ma."

Karina mengelus rambut hitam Bella. "Terus udah ngisi belum?"

"Ngisi?" Bingung Bella.

Karina hanya mengangguk seraya tersenyum malu.

"Kamu udah hamil belum?"

"Ha?"

"Belum ya?"

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang