SS-25💸

176K 15.8K 428
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

Tadi ada kesalahan, silahkan dibaca ulang!

•••💸•••

Bella hanya dapat memegang kuat lengan Keenan sambil memejamkan matanya saat Keenan membawa mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"Keenan, aku belum mau mati."

Keenan yang mendengar suara ketakutan dari Bella lalu memelankan laju mobilnya.

Walaupun sedang tersulut emosi yang membara, Keenan tetap memiliki rasa tanggung jawab kepada Bella.

Keenan tidak ingin membahayakan nyawa Bella, cukup Bella merasa takut dengan tindakan Keenan yang memukul Raga dengan membabi buta.

Sampai mobil Keenan memasuki halaman rumah, Keenan lalu keluar dan menarik Bella lagi.

"Keenan, sakit..."

Keenan menatap ke arah Bella, lalu membopongnya seperti karung beras dan berjalan memasuki kamar lalu menghempaskan Bella ke atas tempat tidur.

"Keenan, kamu apa-apaan sih?"

"Kamu yang apa-apaan Bel!"

"Apa maksud kamu?"

"Kamu sudah membohongi saya Bel, kamu bilang akan datang di acara reunian sekolah kamu tetapi itu bukan reuni melainkan hanya acara ilegal yang di adakan teman kampusmu!"

Keenan tentu saja mengetahuinya, setelah menelpon dekan di tempat Bella berkuliah dulu dan mengatakan bahwa tidak ada ijin apapun mengenai acara reuni membuat Keenan langsung menghubungi Fathur bertanya dimana Bella berada sekarang.

Mendapatkan info jika tempat acara berada di restoran yang terkenal bebas dan di khususkan untuk acara-acara tak senonoh membuat Keenan langsung buru-buru menghampiri Bella ke tempat acara.

"Aku juga nggak tau, Keenan."

Keenan berjongkok di depan Bella dan menatap manik mata istrinya dalam.

"Saya tidak suka melihat istri saya disentuh orang lain, saya memang belum memenuhi hak kamu Bel. Tapi apa kamu tidak bisa menunggu saya?"

Bella menggeleng, "itu nggak bener Keenan. Aku sudah berusaha memberontak."

"Parahnya lagi teman lelakimu itu mengatai saya tidak pantas di depan banyak orang, apa itu yang kamu mau?"

Bella lagi-lagi menggeleng.

"Apa memang benar kamu menerima lamaran saya hanya karena saya orang kaya? Saya bodoh Bel, kamu tidak lebih dari seorang perempuan yang gila harta. Kamu memanfaatkan harta saya saja."

Bella berani menatap Keenan, namun kali ini Bella berani untuk membalas perkataan Keenan.

"Iya, aku memang menerima lamaran kamu hanya karena kamu seorang sultan, tapi-"

"SUDAH CUKUP BEL!"

Bella terkejut dengan suara lantang Keenan yang membentaknya. Tetapi Bella akui, Keenan berhak marah padanya.

Bella bangkit dari tempat tidur, lalu berdiri di samping Keenan yang berkacak pinggang.

Dengan pelan, Bella memegang bahu Keenan dan mengelusnya. Kemudian memeluk Keenan dari belakang.

"Aku meminta maaf Keenan, tolong maafkan aku. Memang benar aku menerima lamaranmu hanya karena kamu memiliki banyak uang. Tetapi disamping itu, aku jatuh cinta dengan perkataan mu pada Ayahku. Keenan aku juga tidak tahu alasanmu menikahiku karena apa?"

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang