SS-54💸

128K 11.9K 1.6K
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa vote dan komentar sebanyak-banyaknya

•••

Cara mengobati kerinduan bukan hanya bertemu, tetapi saling menatap lalu bertukar cerita

•••

Di umur kandungan yang sudah memasuki bulan kesembilan merupakan fase dimana kamu membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat dan tersayang.

Lalu, bagaimana jika penyemangatmu memilih untuk tidur sejenak dan membuatmu menyemangati dirimu sendiri?

Itulah yang Bella rasakan sekarang, dimana ia sangat membutuhkan dukungan suaminya dimasa hampir melahirkan.

Dua bulan Bella lalui dengan tidak mudah, kerinduan-kerinduan yang terus memupuk membutuhkan sosok Keenan untuk meredakannya.

Di usia kehamilan yang sudah hampir memasuki fase persalinan membuat Bella tidak bisa selalu berada di samping Keenan dan menjaganya di rumah sakit.

Karina tidak mengijinkan Bella dan menyuruh Bella agar beristirahat di rumah saja.

Bella meletakkan bantal kecil khusus untuk bayi di atas kasur mini yang nantinya akan di jadikan tempat tidur untuk anak pertamanya.

Setelahnya, Bella melipat pakaian khusus bayi dan di letakkannya di dalam lemari berwarna biru tepat di samping tempat tidur.

Saat hendak membalikkan badan, Bella merasakan mulas dan kram pada bagian perut serta nyeri pada bagian punggung.

Dengan susah payah, Bella melangkahkan kakinya berusaha untuk menuju kamarnya yang berada tepat di seberang kamar anaknya nanti.

Dengan nafas tersenggal-senggal, Bella berhasil sampai dan duduk di tepi tempat tidurnya.

Rasa nyeri di punggungnya sudha sedikit reda dan kini Bella hanya merasakan mulas tetapi rasa mulas ini berbeda.

Bella meraih segelas air putih di atas meja dan meminumnya. Setelah di rasa cukup membaik, Bella membaringkan badannya dan mencoba untuk tidur.

Tepat di jam 1 malam, di saat orang-orang tidur dengan nyenyak namun hal lain terjadi pada Bella.

Keringat sudah membanjiri wajah Bella, rasa sakit di bagian perutnya kian menjadi-jadi dan membuat Bella tidak dapat menahannya.

"Keenan, sakit..."

Bella membuka kedua matanya dan meraih ponselnya yang berada di atas meja dengan susah payah.

Bella langsung menghubungi Ajeng sebab saat membuka kontak nama Ajeng terletak di urutan kedua setelah nama Keenan.

Bella berharap Ajeng dapat mengangkat panggilannya.

Dua kali Bella menghubungi Ajeng dan akhirnya tersambung.

"Halo Ajeng, tolong ke kamar sekarang!"

Rasa sakit itu kian menjadi-jadi, membuat Bella hanya dapat beristighfar.

"Keenan, aku butuh kamu. Ini sakit," ucap Bella lirih.

Di saat seperti inilah Bella membutuhkan Keenan, dimana jika ia merasakan keanehan pada perutnya maka Bella akan mengingat Keenan.

Bella berusaha untuk bangkit dan duduk di tepi kasurnya, mencoba mencari posisi nyaman untuk dirinya sendiri.

"Nyonya, ini saya Ajeng."

Tidak lama, suara Ajeng terdengar di sebuah benda kecil yang tertempel di samping tempat tidur.

"Masuk!"

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang